Menkes Ungkap Keterkaitan Biaya Pendidikan Dokter Mahal dengan Harga Obat Berlipat

- 17 Maret 2023, 09:53 WIB
Menkes Budi Gunadi Sadikin.
Menkes Budi Gunadi Sadikin. /Humas Setkab/

RINGTIMES BALI - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan keterkaitan harga obat yang berlipat dengan biaya pendidikan kedokteran yang mahal di Indonesia.

Hal itu disampaikan Menkes Budi Gunadi Sadikin dalam agend Public Hearing Rancangan Undang-Undang (RUU) Kesehatan bertempat di Gedung Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Kuningan, Jakarta, Rabu, 15 Maret 2023. 

"Kalau beda pajak, bedanya persen dong, 20 persen, 30 persen. Kalau di sana (luar negeri) 1.000, di Indonesia 4.000 (persen), itu namanya kali lipat, bukan persen lagi. Empat kali, tiga kali, itu nggak mungkin urusan pajak. Kalau pajak tuh beda 30 persen, 40 persen," kata Budi Gunadi dikutip dari ANTARA.

Baca Juga: Rubel Rusia Melemah terhadap Dolar AS, Capai Level Terendah Selama 11 Bulan Terakhir

Menkes Budi meyakini bahwa naiknya harga obat di Indonesia yang berlipat-lipat itu sudah pasti dipengaruhi oleh biaya pemasaran dan penjualan yang dibebankan kepada produk obat di tanah air.

Menurutnya, fenomena tersebut sangat berkaitan dengan biaya pendidikan dokter yang mahal, khususnya dalam memperoleh Surat Tanda Registrasi (STR) dan Surat Izin Praktik (SIP).

Berdasarkan laporan yang sebelumnya disampaikan Wakil Menteri Kesehatan Prof. dr. Dante Sakono Harbuwono, besaran biaya penerbitan STR atau SIP berada di kisaran Rp6 juta per orang. 

Baca Juga: Jimin BTS Hiasi Sampul Vogue Korea, Album Solonya Bertajuk FACE Akan Segera Dirilis

Sedangkan, dalam catatan itu pula disebutkan, jumlah rata-rata penerbitan STR untuk dokter spesialis per tahun mencapai 77 ribu sertifikat.

Halaman:

Editor: Yunita Amelia Rahma

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x