Menurut Sekar membantu di sini adalah untuk memudahkan para seniman dapat mengkonsep kasaran dari berupa tulisan.
Karena melakukan hal seperti itu akan sangat lama untuk dikerjakan, apalagi untuk mendeskripsikan sebuah karakter novel yang kemudian divisualisasikan.
Dengan adanya AI bisa membantu untuk menghemat waktu menvisualisasikan konsep dengan singkat dan tidak banyak melakukan revisi.
“Mencuri juga pasti tentunya, karena kemampuan AI yang luar biasa jadi banyak yang menyalah gunakannya,” jelas Sekar.
Baca Juga: Polres Jembrana Amankan 28 Unit Motor dari Pelaku Curanmor Lintas Kabupaten
Celah yang seperti ini dianggap dapat merugikan penggiat Seni Digital lainnya. Karena AI dapat mencuri gaya gambar yang merupakan sebuah ciri khas dari setiap seniman.
Selain itu, dengan adanya AI dapat mengancam para seniman gambar di bidang ekonomi.
Orang yang tidak bisa menggambar dengan baik akan menggunakan AI secara gratis daripada menggunakan jasa dari seniman digital dengan biaya tertentu.
AI pun dapat digambarkan bagai pisau bermata dua, di mana sisi baiknya dapat membantu seniman digital untuk mempermudah perkerjaan gambarnya.
Baca Juga: Dinkes Denpasar Catat 236 Kasus DBD Selama Februari 2023: Lebih Tinggi dari Tahun 2022