"Ke gang depan rumah saya sudah dua kali lari kesini, sebelumnya di depan rumah warga lain juga sering," ujarnya.
Lanjut dikatakannya bahwa kejadian tersebut sudah beberapa kali dilaporkan kepada pihak-pihak yang berwenang, namun tidak mendapat respon apapun.
Menurutnya ia dan juga warga sekitar yang tinggal di dekat TKP acap kali terganggu dengan suara-suara bising dan keributan yang terjadi, bahkan keributan tersebut dikatakan tidak hanya sekali terjadi.
"Kemarin ada warga yang lapor polisi dan sudah di proses di kepolisian terkait pengeroyokan mahasiswa tersebut, warga sudah capek dengan suara bising dari musik kencang, suara motor dan orang-orang berantem tiap hari," imbuhnya.
Baca Juga: Pasar Induk Jadi Urgensi Pembangunan Kabupaten Buleleng
Warga lain yang juga tak mau disebutkan namanya mengatakan TKP yang sering jadi tempat mabuk-mabukan tersebut sering meresahkan warga sekitar.
Terkait dengan permasalahan tersebut, Kasi Humas Polresta Denpasar saat diminta keterangan tentang kejadian tersebut belum mau memberikan informasi.
Mengenai kronologis pengeroyokan serta bagaimana kejadian sebenarnya juga masih simpang siur beritanya.
Namun dari informasi yang didapat, pengeroyokan terjadi karena masalah sepele yaitu adanya pengaruh alkohol, serta pelaku merasa tersinggung saat saling bertatapan. ***
Cek berita lainnya dari Ringtimes Bali dengan KLIK DI SINI.