RINGITMES BALI – Melihat kemajuan dari ChatGPT, yang merupakan Artificial Intelegent (AI) dengan kemampuan dapat memberikan tanggapan seperti manusia terhadap pertanyaan yang kompleks, dan telah mengejutkan dunia sejak diluncurkan pada akhir November tahun lalu.
Perusahaan teknologi China berebut untuk mendapatkan ahli AI baik dari China maupun dari luar negeri, terutama mereka yang ada di OpenAI, sebuah perusahaan rintisan Amerika Serikat yang merupakan pemegang ChatGPT.
Hal itu bertujuan untuk membantu membuat chatbot mereka sendiri, menurut orang dalam industri dan agen perekrutan.
Baca Juga: Mulai 3 Juli, Singapura Pasang Harga untuk Kantong Plastik di Supermarket
Industri teknologi China ingin mempekerjakan ahli AI dengan latar belakang China dan dari luar negeri, untuk mengintegrasikan teknologi yang mirip dengan ChatGPT ke dalam penawaran produk mereka.
Setelah itu mereka baru mencari anggota dari tim OpenAI asli yang meluncurkan chatbot ChatGPT, menurut Liang Hongjing, mitra di agensi pengayauan CGL Consulting yang berbasis di Shenzhen.
"Saya telah membantu fasilitas penelitian lokal dan perusahaan internet terkemuka merekrut kepala penelitian dan kepala ilmuwan," kata Liang, menambahkan bahwa kliennya ingin untuk menyewa dari luar negeri karena sulit untuk menemukan ahli di China.
Baca Juga: Petugas Bandara di Florida Berhasil Amankan Bahan Peledak
Sekarang saya ingin membantu perusahaan teknologi China merekrut mereka yang berpengalaman dalam model bahasa besar," sambungnya.