Mulai 3 Juli, Singapura Pasang Harga untuk Kantong Plastik di Supermarket

- 2 Maret 2023, 12:12 WIB
Ilustrasi Singapura tetapkan harga untuk kantong plastik./Pexels/Tim Samuel
Ilustrasi Singapura tetapkan harga untuk kantong plastik./Pexels/Tim Samuel /

RINGTIMES BALI – Negara yang terletak di antara Indonesia dan Malaysia itu memang sudah dikenal akan kebersihan dan keindahannya. Singapura akan menerapkan RUU dimana pelanggan harus membayar setidaknya 5 sen untuk setiap kantong plastik yang mereka ambil dari operator supermarket, per 3 Juli 2023.

Hal ini diumumkan di Gedung Parlemen pada Kamis, 2 Maret 2023, Menteri Senior Negara untuk Keberlanjutan dan Lingkungan Amy Khor mengatakan bahwa sekitar 400 atau dua pertiga dari semua supermarket di Singapura akan mengenakan biaya, yang berlaku untuk tas sekali pakai dan semua bahan. 

RUU untuk membuat biaya tas wajib di supermarket besar diajukan tahun ini. Disebut dengan RUU Keberlanjutan Sumber Daya, hal ini dimaksudkan untuk mengurangi limbah dan kemasan makanan di Singapura.

Baca Juga: Petugas Bandara di Florida Berhasil Amankan Bahan Peledak

"Setelah berkonsultasi dengan operator supermarket, kami memahami bahwa mayoritas akan mengenakan biaya 5 sen per kantong, dan ini akan mengurangi potensi dampak biaya pada konsumen," kata Dr Khor dilansir dari laman Channelnewsasia.

"Dengan membuat biaya tas pembawa sekali pakai terlihat oleh konsumen, biaya tersebut akan mendorong konsumen untuk berhati-hati dan mengurangi penggunaan barang sekali pakai." Tambahnya.

Pihak supermarket dengan omset tahunan kurang dari S$100 juta didorong untuk secara sukarela mengenakan biaya tas mereka sendiri dan hal ini sudah banyak yang melakukannya, kata National Environment Agency (NEA) dan Kementerian Keberlanjutan dan Lingkungan dalam siaran pers bersama. 

Baca Juga: Amerika Serikat Berikan Sanksi untuk Turunkan Pendapatan Korea Utara

"Baik terbuat dari kertas, plastik, atau bahan yang dapat terdegradasi, produksi, transportasi, dan pembuangannya. Oleh karena itu, pembeli didorong untuk mengurangi penggunaan semua jenis tas pembawa sekali pakai, apa pun jenis bahannya.," kata NEA. 

Halaman:

Editor: Annisa Fadilla


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x