Presiden Jokowi Ingatkan Hilirisasi Tidak Hanya pada Sektor Pertambangan 

- 24 Februari 2023, 12:16 WIB
Presiden Jokowi mengingatkan bahwa hilirisasi  tidak hanya dapat dilakukan di sektor pertambangan.
Presiden Jokowi mengingatkan bahwa hilirisasi tidak hanya dapat dilakukan di sektor pertambangan. /Agung/BPMI Setpres

RINGTIMES BALI - Proses penambahan nilai pada suatu produk atau komoditas melalui proses produksi, pengolahan dan pemasaran atau hilirisasi di dalam negeri bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

Presiden Jokowi telah mengingatkan bahwa hilirisasi atau pengolahan lebih lanjut bahan mentah tidak hanya dapat dilakukan di sektor pertambangan, tetapi juga pada sektor lainnya seperti pertanian, kelautan, dan perikanan. 

"Berkaitan dengan hilirisasi daerah, saya sudah sering menyampaikan ini," kata Jokowi pada Rapat Kerja Nasional Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) 2023 di Balikpapan, Kalimantan Timur, dikutip dari Antara, Jumat 24 Februari 2023. 

Baca Juga: Kompol Kasranto: Setelah 30 Tahun Mengabdi, Saya Tertarik Mengedarkan Sabu

"Tapi yang sering saya sampaikan adalah hilirisasi di tambang, minerba. Ndak, hilirisasi itu bukan hanya yang ada di situ saja," sambungnya.

Menurut Jokowi, hilirisasi harus menjadi fokus utama dalam mengembangkan sektor industri nasional.

Dalam hal ini, sektor pertambangan tidak boleh menjadi satu-satunya sektor yang mengalami hilirisasi, tetapi juga sektor-sektor lainnya yang memiliki potensi besar, seperti pertanian, kelautan, dan perikanan.

Dia mencontohkan di sektor perkebunan, kelapa muda yang biasa dijual per butir Rp10.000- Rp15.000 dapat ditingkatkan nilai tambahnya dengan membuat produk coco thumb yang banyak dijual di Thailand.

Baca Juga: Menha Prabowo Hadiri Undangan Presiden UEA di Abu Dhabi

"Kalau jadi kayak di Thailand coco thumb itu dikupas sedikit saja sudah jadi Rp45,000-Rp50.000, tiga kali lipat. Ya urusan mempercantik kemasan saja," kata Jokowi.

Menurutnya, masyarakat di Indonesia sangat bisa meningkatkan nilai tambah produk dengan didorong oleh para Gubernur.

"Ini contoh contoh kecil. Nilai tambahnya bisa tiga kali," terangnya.

Untuk sektor lainnya misalnya pada sektor perikanan dia mencontohkan, bahwa bahan baku ikan tidak hanya bisa diolah menjadi ikan asin saja, tetapi bisa diolah menjadi tepung ikan untuk meningkatkan nilai tambahnya. 

Baca Juga: Menag Yaqut Jenguk Putra Pengurus GP Anshor yang Dianiaya Anak Pejabat Pajak

Presiden juga menekankan pentingnya melakukan investasi dalam bidang-bidang yang dapat mendukung hilirisasi, seperti riset dan pengembangan, pelatihan tenaga kerja, dan infrastruktur.

Diharapkan dengan fokus pada hilirisasi ini, Indonesia dapat meningkatkan nilai tambah produk-produknya, memperkuat daya saing industri nasional, dan menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat.***

Cek berita lainnya dari Ringtimes Bali dengan KLIK DI SINI.

Editor: Jero Kadek Wahyu Baratha


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah