Inggris di Tengah Badai Strikes Out, Ekonomi Lumpuh?

- 23 Februari 2023, 13:59 WIB
Ilustrasi Inggris di Tengah Badai Strikes Out.
Ilustrasi Inggris di Tengah Badai Strikes Out. /niekverlaan/Pixabay

Baca Juga: Turki Kembali Diguncang Gempa 6,2 SR, Indikasi Turis Asing Menghindarinya?

Terstruktur, sistematis dan masif. Ini rincian inti aksi Strikes Out di berbagai daerah di Inggris. Bisa berlangsung 2 hari, 3 hari, bahkan 1 minggu.

London menjadi wilayah yang paling sering digoyang Strikes Out. Pusat kebijakan Inggris berpusat disini. 99% kebijakan dan pelaksanaan menyeluruh dimulai di London. Strikes Out di London berlangsung lebih dari 89% aksi di Inggris. 

Daerah lain yang menyelenggarakan aksi ini selain London adalah Manchester, Liverpool, Birmingham, Nottingham, Norwich, Fulham, Leicester, dan lain-lain.

Baca Juga: Pengurus DPD LPM Kabupaten Bangli Periode 2023-2028 Resmi Dilantik

Ekonomi Inggris diperkirakan menurun 50% akibat Strikes Out ini. Setiap kali Strikes Out dilaksanakan, dalam rentang 2-3 hari, bahkan seminggu, saham melemah, kurs poundsterling menurun.

Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak, menganjurkan  bahwa semua Strikes Out di berbagai daerah di Inggris untuk melihat kebutuhan masyarakat.

Lembaga publik baik swasta maupun negeri, dianjurkan agar menyiapkan staf cadangan, mengurangi kelumpuhan akses publik disaat staf utama mogok massal.

Mengingat ini proses demokrasi yang dilaksanakan turun-temurun, Rishi Sunak menjamin keamanan peserta Strikes Out dan mengupayakan memenuhi tuntutan peserta Strikes Out secepatnya.***

Cek berita Internasional lainnya di Ringtimes Bali dengan KLIK DI SINI.

Halaman:

Editor: Annisa Fadilla


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah