RINGTIMES BALI - BMKG merilis laporan mengenai perkembangan cuaca di Jabodetabek, pada tanggal 15 Februari hingga 25 Februari. Prediksi mengenai Potensi Resiko Hujan sedang-lebat akan turun selama rentang pagi hingga malam.
Analasis atmosfer
Kondisi terkini pada Januari hingga Februari, wilayah Jabodetabek beralih ke periode puncak musim hujan. Potensi hujan intensitas sedang-lebat diprediksikan masih dapat terjadi hingga akhir Februari mendatang.
Saat ini ada tambahan faktor dinamika atmosfer yang dapat memicu terjadinya peningkatan hujan di wilayah Jabodetabek untuk sepekan kedepan, yakni:
Baca Juga: Mahfud MD Tanggapi Vonis Ferdy Sambo: Sesuai dengan Rasa Keadilan Publik!
Aktifnya Gelombang Kelvin di sekitar wilayah Indonesia selatan ekuator, MJO (Madden Jullian Oscillation) yang diprediksikan ada kemungkinan aktif di sekitar Samudra Hindia barat Sumatra dalam periode akhir Januari.
Kemudian muncul pola-pola konvergensi (perlambatan angin) di Jawa bagian barat yang dapat memicu pertumbuhan awan hujan di sekitar Jawa Barat.
Potensi risiko cuaca Jabodetabek
Untuk sepekan kedepan (15-25 Februari 2023), Risiko hujan intensitas SEDANG-LEBAT di wilayah Jabodetabek terutama pada kisaran periode siang-sore hari masih harus diwaspadai sebagai berikut:
Baca Juga: Vonis Mati Ferdy Sambo Disambut Riuh Pengunjung PN Jaksel
Periode 15-25 Februari 2023
DKI Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi, Tangerang Selatan
Potensi hujan masih harus diwaspadai dapat disertai kilat/petir dan angin kencang dalam durasi singkat. Pemahaman, lewat sosialisasi, edukasi, untuk memahami mitigasi perlu dilaksanakan dari tiap individu.
Rekomendasi BMKG
Mengingat wilayah Jabodetabek memasuki periode Puncak Musim Hujan, sehingga potensi kemungkinan cuaca ekstrem. Berhati-hati ketika pergi keluar rumah.
Sewaktu-waktu, risiko ini menimbulkan bencana hidrometeorologi (genangan, banjir, banjir bandang, longsor).
Baca Juga: Kejati Bali Sebut Kemungkinan Tersangka Lain di Kasus Korupsi Dana SPI Universitas Udayana
Hingga akhir Februari mendatang, maka BMKG mengimbau;Meningkatkan pemahaman kewaspadaan akan potensi cuaca ekstrem dan mitigasi bencana.
Memantau kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan.
Melakukan penataan lingkungan dengan lebih baik untuk mencegah terjadinya bencana.
Sosialisasi, edukasi, dan literasi secara lebih masif untuk meningkatkan antisipasi akan informasi potensi cuaca ekstrem.
Terus memantau dan mengamati informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG, secara lebih rinci dan detail untuk tiap kecamatan di seluruh wilayah Indonesia, melalui:
Website BMKG https://www.bmkg.go.id, untuk prakiraan cuaca hingga level kecamatan;
- @infobmkg;
- Aplikasi iOS dan android "Info BMKG";
- Call center 196 BMKG;
- atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.***