Network
RINGTIMES BALI – Pada saat konferensi pers di Istana Merdeka, Selasa 7 Februari 2023. Presiden Jokowi disinggung mengenai koruptor Harun Masiku. Konferensi pers dilakukan terkait turunnya Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia.
Saat ditanya oleh Wartawan, perihal Harun Masiku yang buron selama 3 tahun. Jokowi mengatakan bahwa masalah tersebut merupakan hal teknis dan menyerahkan kepada KPK untuk memberikan jawaban.
“Ya, Itu sangat teknis. Biar KPK yang menjawab. Bahwa ada yang belum ketemu setahun, tapi enam bulan sudah ketemu juga ada, tapi ada juga yang memang belum ketemu,” ungkap Jokowi saat konferensi pers di Istana Merdeka, Selasa 7 Februari 2023.
Baca Juga: Penipuan Berbasis Medsos Semakin Marak, Polda Bali Imbau Masyarakat Waspada
“Kalau memang barangnya ada ya pasti ditemukan dong,” lanjut Jokowi.
Tanggapan Ketua KPK soal buron Harun Masiku
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri, berikan tanggapan terkait buronan yang merupakan Politikus PDIP tersebut.
Ia menjelaskan selain Harun Masiku terdapat 3 buronan yang masih dalam proses pengejaran.
“Sesungguhnya ada 21 orang yang masuk dalam daftar pencarian orang. Dari 21 orang tersebut, Kita sudah mampu melakukan penangkapan sebanyak 17 orang," kata Firli saat konferensi pers, Selasa 7 Februari 2023 di Istana Merdeka.
Baca Juga: Penjelasan BPBD Terkait Kondisi Pasca Bencana, Simak Penyebab Gempa Banten 5,2 M Menurut BMKG
"Sehingga sekarang masih ada 4 orang lain. Teranyar yang sudah Kita lakukan penangkapan adalah IA, yang Kita tangkap di Aceh,” sambungnya.
Firli memberitahukan bahwa 4 buronan tersebut termasuk didalamnya Harun Masiku sedang dilakukan proses pengejaran oleh KPK.
“Ini sedang Kita lakukan pengejaran,” ungkap lulusan AKABRI 1990 tersebut.
Harun Masiku DPO sejak 2020
Sejak masuk daftar DPO tahun 2020, hingga kini keberadaannya masih menjadi misteri. Harun Masiku merupakan tersangka kasus suap pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR periode 2019-2024.
Baca Juga: Polresta Denpasar Gelar Latpraops Jelang Hari Nyepi dan Idul Fitri 2023
Ia menghilang sejak Januari 2020 setelah diduga menyuap Wahyu Setiawan dan Agustiana Tio Fidelina agar Politikus PDIP tersebut menjadi anggota DPR PAW.***
