Network
RINGTIMES BALI - Sungai Watch telah memasang sebanyak 180 trash barrier atau penghalang sampah pada sejumlah sungai di Bali.
Organisasi peduli lingkungan ini telah memasang trash barrier di wilayah Denpasar, Gianyar, Tabanan, Badung, dan juga di Banyuwangi.
Co-Founder Sungai Watch Gary Bencheghib ungkap sebanyak tiga ton sampah di Bali dapat dikumpulkan setiap harinya melalui trash barrier.
Baca Juga: Sukseskan Gala Dinner KTT G20 di Bali, Wishnutama Banjir Pujian
“Sampai sekarang dikumpulkan di Bali sendiri tiga ton per hari di dalam 180 jaring (trash barrier). Dari satu sungai kita bisa punya sampai 10 jaring, seperti contohnya di Pemogan yang penduduknya lebih banyak,” ujarnya pada Rabu, 16 November 2022.
Ia menyebutkan sebanyak 80 persen sampah yang masuk di laut berasal dari sungai. Terutama selama musim hujan di Bali yang menimbulkan ‘musim panen sampah.’
Sampah plastik yang terkumpul di trash barrier akan sortir di enam fasilitas yang disiapkan Sungai Watch.
Baca Juga: Lakukan Penghinaan Terhadap Batik KTT G20, Mahyar Tousi Diserang Netizen Indonesia
“Kita juga lihat mereknya supaya kita lapor ke pemerintah dan bisa kita diskusikan serta daur ulang menjadi papan plastik. Kita juga bisa buat jadi kursi, meja, dan segala macam,” jelasnya.
