Kondisi Jenazah Yosua Setelah Ditembak Diungkap Sopir Ambulans

- 8 November 2022, 06:47 WIB
Kondisi Jenazah Yosua Setelah Ditembak Diungkap Sopir Ambulans
Kondisi Jenazah Yosua Setelah Ditembak Diungkap Sopir Ambulans /Pixabay/soumen82hazra

RINGTIMES BALI - Sidang lanjutan perkara pembunuhan Brigadir J atau Yosua dengan terdakwa Richard Eliezer Pudihang Lumiu digelar kembali pada 7 November 2022.

Sidang yang dilaksanakan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dan disiarkan secara live ini menghadirkan saksi tenaga kesehatan dan sopir ambulans.

Ketika sopir ambulans bernama Ahmad Syahrul Ramadhan dimintai keterangan oleh Hakim, ia mengaku kaget ketika pertama kali menemukan jenazah Yosua di kediaman dinas Ferdy Sambo pada 8 Juli 2022.

Baca Juga: Prakerja 2023 Skema Normal, Insentif Naik Jadi 4,2 Juta

Ia yang awalnya mendapat order untuk jemput pasien, mengira akan menjemput orang sakit. Tak menyangka, ia justru menjumpai jenazah Brigadir J dalam kondisi berlumuran darah.

Ia mengungkapkan bahwa saat itu melihat jasad dalam keadaan terlentang di lantai mengenakan kaos putih dan wajahnya ditutupi masker hitam.

“Posisinya telentang, hanya pakai baju. Dan wajahnya ditutupi sama masker warna hitam Yang Mulia,” kata Syahrul kepada Hakim.

Ia kemudian diperintahkan untuk mengecek nadi jenazah oleh anggota polisi yang tidak diketahui namanya.

Baca Juga: Saksi Afung Ungkap CCTV Sekitar Rumah Sambo Masih Menyala Setelah Kejadian Pembunuhan

Ia melapor bahwa nadi sudah tidak ada, kemudian dilakukan pengecekan lagi oleh polisi dan dipastikan Yosua telah meninggal dunia.

Syahrul lantas diminta untuk mengevakuasi jenazah. Karena badannya kecil sementara Brigadir J bertubuh besar, ia meminta bantuan kepada para polisi yang tak ia ketahui namanya.

Kemudian ia meminta izin untuk mengambil kantong jenazah yang diambil di mobil ambulans.

Ia sempat ditanya oleh polisi yang disana, mengapa ada kantong jenazah di ambulans yang ia kemudikan.

Baca Juga: Febri dan Rasamala Jadi Pengacara Ferdi Sambo, dari KPK ke Duren Tiga

Ia menjelaskan bahwa dia adalah sopir ambulans dari mitra kecelakaan lalu lintas Polres Jakarta Timur.

Setelah itu ia menggelar kantong jenazah dan meminta bantuan para polisi untuk mengangkat dan memasukkan jenazah Yosua kedalam kantong.

“Kebetulan saya pegang yang di bagian kepala, Yang Mulia. Saya ambil tangannya kanan kiri, baru dibantu sama bapak-bapak yang lain dibantu angkat untuk dimasukkan ke kantong jenazah,” bebernya.

Ia kemudian diminta membawa jenazah Yosua ke IGD RS Polri dengan kawalan anggota Propam.

Baca Juga: Ferdy Sambo Ditakuti Bawahan, Leluasa Intervensi Penyelidikan

Menemukan hal yang tak lazim, karena biasanya jenazah langsung dibawa ke kamar mayat, ia memberanikan diri bertanya kepada anggota yang menemaninya.

Tapi jawaban yang ia dapat justru anggota polisi itu juga tidak tahu.

Syahrul juga menceritakan bahwa selesai mengantar jenazah, ia tak langsung diperbolehkan pulang.

Ia juga tak tahu mengapa dilarang pulang bahkan sampai masuk waktu subuh.***

Editor: Suci Annisa Caroline


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah