Menurut Agung Indra, ketika sebelum pandemi, pupuk hasil Simantri cukup laku karena dipasok ke hotel-hotel, selain dimanfaatkan anggota kelompok.
Namun, sayangnya karena pandemi kini banyak hotel yang tidak beroperasi.
Hal ini pun jadi berdampak kepada petani, dimana kotoran ternaknya menjadi tidak tersalur, meskipun kini dikabarkan sudah ada sejumlah permintaan pupuk dari petani di Kintamani.***