Ketua TP PKK Bali Sampaikan Pentingnya Cegah Stunting pada Masyarakat

- 20 Juli 2022, 07:44 WIB
Ketua TP PKK Bali menjadi narasumber dalam acara Perempuan Bali Bicara yang mengusung  tema Cegah Stunting Itu Penting.
Ketua TP PKK Bali menjadi narasumber dalam acara Perempuan Bali Bicara yang mengusung tema Cegah Stunting Itu Penting. /Humas Pemprov Bali

RINGTIMES BALI - Ny. Putri Koster selaku Ketua TP PKK Bali menjadi narasumber dalam acara Perempuan Bali Bicara yang mengusung  tema 'Cegah Stunting Itu Penting' di Studio Bali TV, Denpasar, Selasa, (19/7/22).

Mengawali arahannya, Ny. Putri Koster menyampaikan untuk mengatasi permasalahan stunting perlu mendapat perhatian dan upaya dari berbagai pihak.

Semua komponen masyarakat harus bekerja sama untuk mengatasi stunting dengan melakukan sosialisasi atau edukasi kepada masyarakat tentan upaya pencegahan dan apa yang dapat dilakukan untuk menekan angka stunting di Bali.

Baca Juga: Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Berkunjung ke Rumah Keluarga Korban Kecelakaan di Cibubur

Dia juga mengatakan secara persentase jumlah kasus stunting di Bali jauh lebih rendah daripada nasional, namun bukan berarti hal tersebut bisa diabaikan karena menyangkut pada kualitas tumbuh kembang dari para generasi penerus bangsa.

Berbagai upaya pencegahan harus terus dilakukan, sehingga jumlah penderita stunting bisa menurun bahkan menjadi tidak ada.

Oleh karena itu Putri Koster, kader PKK, dan tingkat dasa wisma, terus bersinergi melakukan berbagai upaya pencegahan, baik itu melalui sosialisasi, edukasi, atau memberi perhatian pada gizi dan kondisi kesehatan para remaja, ibu hamil serta balita.

Baca Juga: Kecelakaan Pesawat di Blora, Jawa Tengah Merupakan Insiden Ketiga T-50i Golden Eagle

Pengetahuan yang baik mengenai gizi dan asupan yang membangun pertumbuhan dapat diberikan sejak perempuan memasuki masa remaja, pra-nikah, hamil dan melahirkan.

Asupan gizi menjadi hal penting bagi tumbuh kembang janin, selain membentuk kelengkapan organ tubuh, juga akan mempengaruhi kecerdasan kerja otaknya setelah lahir.

Pada kesempatan tersebut, dia juga mengatakan tidak hanya calon ibu dan ibu hamil yang perlu mendapat perhatian, setelah lahir bayi juga harus mendapatkan perhatian yang lebih dari sebelumnya.

Baca Juga: Bank Indonesia Bali Sampaikan Kegiatan Dunia Usaha Triwulan II 2022 Tumbuh Positif

Selain memberikan imunisasi, ASI yang cukup, asupan makanan yang bergizi, pertumbuhan dan perkembangan bayi juga harus diperhatikan setiap bulannya.

Karena perkembangan berat dan panjang badan bayi sangat penting diketahui dan berdasarkan hal tersebut maka akan diketahui apakah pertumbuhan bayi tersebut termasuk stunting ataukah tidak.

Pada kesempatan tersebut, dr. I Nyoman Gede Anom, M.Kes selaku Kepala Dinas Kesehatan Bali menjelaskan stunting adalah kondisi gagal tumbuh dan kembang pada balita yang diakibatkan oleh gizi kronis 1000 hari setelah dilahirkan.

Baca Juga: Satpol PP Badung Putuskan Operasional Restoran dalam Gua di Pecatu Dihentikan Sementara

Secara nasional, Bali mencatat tingkat stunting di tahun 2021 sebanyak 10.9 persen. Hal ini menunjukkan Bali memiliki tingkat stunting terendah di Indonesia.

Namun Dinas Kesehatan Provinsi Bali yang bekerjasama dengan Tim Penggerak PKK seluruh Bali menargetkan Bali 9.28 persen di tahun 2022.

 

Editor: Annisa Fadilla


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah