Makna, Mantra dan Tata Cara Memakai 'Bija' Usai Sembahyang Bagi Umat Hindu

- 25 Januari 2022, 09:50 WIB
Makna, Mantra dan Tata Cara Memakai 'Bija' Usai Sembahyang Bagi Umat Hindu
Makna, Mantra dan Tata Cara Memakai 'Bija' Usai Sembahyang Bagi Umat Hindu /Pixabay

RINGTIMES BALI - Simak makna, mantra dan tata cara memakai bija usai sembahyang bagi umat Hindu.

Bija adalah salah satu sarana yang dipakai umat Hindu usai melakukan sembahyang, setelah nunas tirta, pemangku akan memberikan bija.

Biasanya bija diletakkan di antara kedua alis, namun apakah makna dibalik pemakaian bija bagi umat Hindu?.

Baca Juga: Kunci Jawabn PAI Kelas 6 Halaman 99 100 Ayo Berlatih, Bab 9 Berinfak dan Bersedekah

Bija atau wija dalam bahasa Sansekerta disebut Gandaksata yang berasal dari kata ganda dan aksata yang artinya biji padi-padian yang utuh serta berbau wangi.

wija biasanya dibuat dari biji beras yang dicuci dengan air bersih atau air cendana.

Bija adalah lambang Kumara yang merupakan putra dari Bhatara Siwa yang pada hakekatnya adalah kumara atau benih ke-Siwa-an yang bersemayam dalam diri setiap orang.

Mawija mengandung makna menumbuhkembangkan benih ke-Siwa-an dalam diri sehingga disarankan menggunakan beras galih atau beras utuh, karena beras yang pecah atau terpotong tidak bisa tumbuh.

Baca Juga: Lirik Lagu Kiss Me More dari Doca Cat ft SZA dengan Terjemahan

Tata cara pemakaian:

Dalam menempatkan bija tentu tidak boleh sembarangan dan ada aturannya sehingga dapat menumbuhkan sifat kedewatan di dalam diri.

Sebaiknya diletakkan pada titik-titik yang peka terhadap sikap kedewataan, dimana titik tersebut ada 5 di dalam tubuh manusia yang disebut Panca Adisesa, diantaranya:

1. diantara dua alis mata (ajnacakra), sebenarnya sedikit diatas yang paling umum kita lihat

2. di dalam mulut atau langit-langit

3. di leher, diluar kerongkongan atau tenggorokan yang disebut wisuda cakra

4. di pusar atau titik manipura cakra

Baca Juga: Kunci Jawaban Matematika Kelas 6 Halaman 114 dan 117, Menghitung Limas

5. di ulu hati (padma hrdaya) sebagai pusat paling terkonsentrasi dari zat ketuhanan.

Di saat sembahyang dan sulit meletakkan bija di pusar, maka meletakkan bija bisa dilakukan pada 3 tititk kedewatan yang terbuka yakni diantara dua alis, mulut yang wijanya langsung ditelan, serta di leher.

Berikut mantra saat memakainya:

1. di dahi

Om Sriyam Bhawantu

artinya "Oh Hyang Widhi, semoga kebahagiaan meliputi hamba"

2. di bawah tenggorokan

Om Sukham Bhavantu

artinya: "Oh Hyang Widhi, semoga kesenangan selalu hamba peroleh"

Baca Juga: Download Lagu Overpass Graffiti – Ed Sheeran MP3 MP4, Mudah dan Gratis

3. untuk ditelan/mulut

Om Purnam Bhavantu Om Ksma Sampurna Ya Namah Svaha

artinta : "Oh Hyang Widhi, semoga kesempurnaan meliputi hamba, Oh Hyang Widhi semoga semuanya bertambah sempurna"

Makna penggunaannya dalam persembahyangan adalah menumbuhkan sifat kedewataan atau sifat Tuhan di dalam diri. Di dalam Upanisad disebutkan jika Tuhan memenuhi alam semesta tanpa wujud tertentu dan berada pada setiap ciptaannya.***

Editor: Annisa Fadilla


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah