RINGTIMES BALI – Jumat kelabu hadir di tengah masyarakat Balikpapan karena kecelakaan maut yang disebabkan kelalaian sopir tronton saat mengendarai mobil truk di Muara Rapak.
Sopir tronton bernama M Ali, mengaku telah lalai dalam mengendarai tronton hingga menyebabkan tabrakan beruntun.
Akibat kelalaiannya M Ali dalam mengendarai tronton di Balikpapan ini, ada 34 orang korban yang teridentifikasi tertabrak akibat keteledorannya.
Dari 34 orang yang menjadi korban, ada 4 orang dinyatakan meninggal dunia. Bahkan dari berbagai media sosial, disebutkan ada seorang anak balita yang menjadi yatim piatu akibatkan peristiwa ini.
M Ali mengaku panik ketika mengalami rem blong di lokasi kejadian kecelakaan. Kepanikan saat rem blong itu membuatnya tak bisa berfikir jernih.
Akibatnya, ia tidak langsung bertindak dengan banting setir ke arah kiri yang sedang kosong. Ia malah tetap membiarkan tronton yang dikendarainya melaju ke depan yang dipenuhi kendaraan.
Baca Juga: 5 Weton Ini Kutukannya Jadi Kenyataan, Jangan Pernah Buat Mereka Emosi dan Sakit Hati
Akibatnya, kecelakaan beruntun yang berakibat fatal tidak bisa dihindarkan.
Menyaksikan kejadian pilu ini, netizen Bali buka suara. Warganet asal Pulau Dewata mengecam kelalaian pria berusia 47 tahun tersebut. Warga Bali menyayangkan sikap sang sopir yang kurang sigap dan tidak berhati-hati saat berkendara.
Dilansir dari akun Instagram @infodenpasarbali_ berikut reaksi netizen Bali atas tragedi kecelakaan maut di Balikpapan.
“Misalkan buang ke kiri kemungkinan minim korban,” tulis @service_ac_ngurah.
“Kenapa g banting setir ke kiri,” tulis @salehohohihi.
“Usut tuntas. Sopir atau kernet yang mengemudikan. Lalu apa fungsinya keur tiap 6 bulan sekali. Jangan-jangan keur tdk ada pemeriksa hanya formalitas saja,” tulis @gusti.putrantara.
Demikianlah beberapa komentar warganet bali terkait kecelakaan maut di Balikpapan. Warganet sedikir geram dan mempertanyakan keputusan yang diambil sang sopir.***