Pencarian Korban Hanyut di Buleleng Dihentikan, Keluarga Lakukan Upacara Mepiuning dan Mapag Gong

- 22 Januari 2022, 07:03 WIB
Pencarian korban hanyut di Buleleng dihentikan, pihak keluarga menggelar upacara adat.
Pencarian korban hanyut di Buleleng dihentikan, pihak keluarga menggelar upacara adat. /Dok. BPBD Buleleng

RINGTIMES BALI – Kabar ibu dan anak yang hanyut di aliran Sungai Kalibaru, Banyuning, Buleleng pada 15 Januari 2022 menyisakan pilu bagi keluarga.

Wanita bernama Ni Luh Wardani berusia 47 tahun dan anaknya Kadek Restini berusia 9 tahun hanyut karena terseret arus sungai.

Warga setempat mengatakan bahwa sempat melihat ada sosok yang hanyut dan terombang-ombing di sungai tersebut lalu terbawa arus menuju ke laut.

Baca Juga: Pencarian Dua Korban Hanyut di Buleleng Ditutup Setelah 7 Hari Nihil

Upaya pencarian sekala dilakukan oleh Tim SAR Gabungan dan upaya niskala dilakukan oleh pihak keluarga.

Pencarian terhadap Ni Luh Wardani dan Kadek Restini dilakukan oleh Tim SAR Gabungan sejak 7 hari kebelakang dengan berbagai upaya, namun sayangnya kedua korban belum bisa ditemukan.

Pihak Basarnas Buleleng dan Tim SAR Gabungan melakukan pencarian dengan penyusuran laut menggunakan dua rubber boat milik Basarnas dan Polairud milik Polres Buleleng.

Baca Juga: Shin Tae Yong Bantah Kedatangan Elkan Baggott Hingga Desak PSSI Percepat Naturalisasi

Selain penyusuran laut, petugas gabungan juga telah melakukan penyusuran pantai ke arah timur dan barat dari Eks Pelabuhan Buleleng.

Pihak keluarga korban, meminta petugas untuk tetap melanjutkan pencarian. Namun, petugas mengatakan bahwa pencarian hanya bisa dilakukan selama 7 hari berdasarkan prosedur dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Selain mengupayakan pencarian tetap dilakukan, pihak keluarga menggelar upacara mepiuning dan mapag gong.

Baca Juga: Netizen Pertanyakan Alasan Desa Adat Kecamatan Mengwi Tidak Buat Ogoh-Ogoh: Banggakah menghilangkan Tradisi

Upacara mepiuning dan mapag gong dipuput oleh Pemangku Kawitan Tangkas Kori Agung, Jro Mangku Ketut Rena dan diadakan di Muara Eks Pelabuhan Buleleng pada Jumat, 21 Januari 2022.

Upacara mepiuning dilakukan dengan menggunakan banten pengulapan dan dua ekor ayam hitam.

Sementara, upacara mapag gong dilakukan oleh pihak keluarga dengan cara membunyikan gamelan bleganjur sebagai bentuk permohonan agar diberi petunjuk oleh Ida Bhatara Baruna terkait keberadaan kedua korban.

Baca Juga: Mengenal Sosok Ida Cokorda, Raja Pemecutan XI yang Tutup Usia

Pihak keluarga korban mengatakan bahwa upacara tersebut berdasarkan saran dari paranormal dan harus dilakukan sesuai dengan kepercayaan umat Hindu yang bertujuan agar kedua korban dapat segera ditemukan.

Menurut pihak keluarga korban, ada 7 paranormal yang membantu mereka. Hasil penerawangan 7 paranormal tersebut menyebutkan bahwa korban Kadek Restini masih berada di sekitar Eks Pelabuhan Buleleng.

Sedangkan sang ibu, Ni Luh Wardani diperkirakan sudah hanyut dengan jarak cukup jauh.

Baca Juga: Shin Tae Yong Bantah Kedatangan Elkan Baggott Hingga Desak PSSI Percepat Naturalisasi

Tujuh paranormal yang membantu keluarga korban menyarankan pencarian tetap dilakukan sampai 11 hari, jika sudah melewati rentang waktu tersebut dan belum juga ditemukan maka pihak keluarga harus menerima peristiwa ini dengan lapang dada.

Walaupun demikian petugas gabungan tetap memutuskan menghentikan pencarian.***

 

Editor: Muhammad Khusaini


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah