Transisi Indonesia ke Energi Terbarukan, Jokowi: Perhitungannya Harus Jelas

- 25 November 2021, 15:11 WIB
Ilustrasi transisi Indonesia ke energi terbarukan, Jokowi sebut perhitungannya harus jelas.
Ilustrasi transisi Indonesia ke energi terbarukan, Jokowi sebut perhitungannya harus jelas. /Pixabay/Seagul

Ini bisa jadi modal awal Indonesia untuk mulai melanjutkan pengambilan energi ini.

Baca Juga: Legenda Bulutangkis Verawaty Fajrin Meninggal Dunia, Jokowi Hingga Erick Thohir Ucapkan Belasungkawa

“Di Indonesia sendiri sebetulnya kita memiliki kekuatan yang sangat besar mengenai renewable energi ini, 418 gigawatt, baik itu dari hydropower, geothermal, bayu, solar panel, biofuel, arus bawah laut, dan yang lain-lainnya. Potensinya sangat besar sekali, tetapi kita harus ingat dan para pemimpin dunia juga saya sampaikan” kata orang nomor 1 di Indonesia ini.

Namun jika dilihat secara riil, pembangkit listrik tenaga batu bara sekarang di indonesia adalah penyumbang terbesar tenaga listrik negara sampai berada di atas 60%.

Kontrak dengan PLTU yang menggunakan tenaga batubara yang kontraknya berlangsung masih lama.

Baca Juga: Legenda Bulutangkis Verawaty Fajrin Meninggal Dunia, Jokowi Hingga Erick Thohir Ucapkan Belasungkawa

Dalam pidatonya, Jokowi juga menanyakan sistem dan kemungkinan bagaimana agar bisa diterima oleh masyarakat luas.

Ini ditujukan karena peralihan ke energi terbarukan ini membutuhkan modal yang besar dan juga tidak mungkin  dibebankan ke masyarakat.

“Pertanyaannya, skenarionya seperti apa? Misalnya, ini misalnya, pendanaan datang, investasi datang, kan harganya tetap lebih mahal dari batu bara. Siapa yang membayar gapnya ini? Siapa? Ini yang belum ketemu," ujar Jokowi.

Baca Juga: Presiden Jokowi Minta Hati-hati Terkait Penyaluran Vaksin Covid-19 yang Mendekati Kadaluarsa

Halaman:

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: Setkab


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x