Badan POM Setujui Penggunaan Vaksin Covovax Buatan India, Tak Kalah dari Astrazeneca

- 24 November 2021, 21:04 WIB
Ilustrasi. Badan POM Setujui Penggunaan Vaksin Covovax Buatan India.
Ilustrasi. Badan POM Setujui Penggunaan Vaksin Covovax Buatan India. /Pixabay/spencerbdavis1

RINGTIMES BALI – Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia menyetujui penggunaan vaksin buatan India Covovax.

Efikasinya tidak kalah dengan Astrazeneca yang sudah diberikan izin terlebih dahulu.

Vaksin Covovax ini menjadi vaksin ke-11 yang diberikan izin penggunaan secara darurat oleh badan tersebut.

Baca Juga: Hongkong Setujui Penggunaan Vaksin Sinovac Biotech untuk Anak Usia 3-17 Tahun

Dengan semakin bertambahnya jumlah vaksin yang bisa dipakai, diharapkan kekebalan imunitas di Indonesia semakin cepat dicapai.

Izin penggunaan ini sudah diterbitkan pada tanggal 17 November 2021 lalu. Ini akan memberikan perlindungan bagi masyarakat yang berusia di atas 18 tahun.

Vaksin Covovax ini merupakan vaksin yang berbeda dengan vaksin yang lainnya karena menggunakan platform rekombinan protein subunit glikoprotein spike dan menggunakan vaksin adjuvant Matrix-M1.

Baca Juga: Presiden Jokowi Minta Hati-hati Terkait Penyaluran Vaksin Covid-19 yang Mendekati Kadaluarsa

Dikutip dari laman web resmi Badan Pom pada 23 November 2021, tes uji klinik vaksin ini dilakukan di beberapa Negara seperti Australia, Amerika Serikat, Mexico, United Kingdom dan Afrika Selatan.

Hal ini dilakukan untuk bisa dilakukan tes dengan berbagai varian yang menyebar di berbagai negara tersebut.

WHO pun sudah memberikan izin EUA atau Emergency Use Authorization kepada vaksin ini setelah dipastikan efektifitas dan efikasi dari vaksin itu sendiri.

Baca Juga: Siap Pembelajaran Tatap Muka, BPOM Izinkan Vaksin Anak Usia 6 sampai 11 Tahun

Menurut kepala Badan BPOM, vaksin ini memiliki waktu seling pemberian sejauh 21 hari, mirip seperti vaksin buatan Inggris yakni Astrazeneca.

Vaksin ini sudah mendapatkan penilaian yang baik dari semua segi pembuatan obat berdasarkan WHO dan BPOM.

“Sesuai persyaratan EUA, Badan POM telah melakukan evaluasi terhadap aspek keamanan, khasiat, dan mutu yang mengacu pada standar evaluasi vaksin COVID-19, baik standar nasional maupun internasional, serta evaluasi terhadap pemenuhan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) pada fasilitas produksi Vaksin Covovax di India," kata Kepala Badan POM RI, Penny K. Lukito.

Baca Juga: Pemerintah Gencarkan Vaksinasi untuk Masyarakat, Sudah Tambah 6,5 juta Stok Vaksin

"Dari hasil evaluasi tersebut, Vaksin Covovax dapat digunakan untuk dewasa berusia 18 tahun ke atas dengan dosis 5 μg /dosis, diberikan sebanyak 2 kali dengan interval pemberian 21 hari,” lanjutnya

Jika di lihat secara detail, efek samping vaksin ini pada tubuh manusia beragam, mulai dari adanya rasa nyeri lokal, tenderness, sakit kepala, kelelahan , nyeri otot dan demam.

Masih sama dengan efek samping vaksin lain jadi disarankan untuk tidak terlalu takut jika mengalami efek samping tersebut.

Baca Juga: Tiongkok Hibahkan 1 Juta Dosis Vaksin Sinovac ke Indonesia

Dari aspek khasiat atau efikasi vaksin Covovax, hasil pengamatan selama 7 hari setelah diberikan dosis kedua didapat hasil bahwa pada manusia dewasa di atas umur 18 tahun atau lebih, dengan status imun negatif berkisar antara 89,7-90,4 persen.***

Editor: Suci Annisa Caroline

Sumber: pom.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah