RINGTIMES BALI - Warga Bali mulai mengeluhkan penggunaan jalur alternatif yang harus digunakan sebagai dampak penyekatan saat PPKM Darurat.
Warga Bali yang harus bepergian mengeluhkan jalur alternatif yang harus digunakan selain banyak yang tidak mereka ketahui juga membuat lebih banyak bensin terbuang.
Jalur perumahan dan jalan desa kini menjadi jalur alternatif yang terdampak penyekatan di sejumlah titik di Denpasar dan Tabanan.
Baca Juga: Covid-19 di Bali Meningkat, Berikut Skenario Perpanjangan PPKM Darurat
Dikutip dari postingan Instagram @sagra.bali, salah satu jalan yang dipakai jalur alternatif di Denpasar adalah jalan Gunung Catur, jalan Karangsari, jalan Kebo Iwa Utara dan lainnya.
Penyekatan dikawasan Gatsu Barat membuat kendaraan yang hendak ke Denpasar mencari jalur alternatif.
Namun karena jalur tersebut berubah ramai, jalan tersebut menanggung beban kendaraan ukuran besar dengan berat tertentu yang ikut lewat.
Baca Juga: Viral Diduga Pegawai BUMN di Bali Kritik PKL Masih Buka saat PPKM
Hal serupa juga di alami sejumlah warga Tabanan yang melewati pos penyekatan di daerah Abiantuwung, Kediri, Tabanan.
Di pos ini para pengendara dialihkan ke jalur alternatif yakni jalur desa Dakdakan yang belum pernah dilewati.
Dikutip dari kolom komentar di akun Instagram @info_tabanan, sejumlah warga mengeluhkan kerumunan dan kemacetan di pos penyekatan Abiantuwung tersebut.
"ini tujuannya apa sih sbenarnya? ini bukan penyekatan cm pengalihan arus lalu lintas saja...bt rakyat bingung...????????????" tulis akun @agoenkdarma
"Lebih tepatnya jadi pengalihan jalan ga sih? ???? . Mgkn ini namanya kl ada yg sulit dan ribet knp di permudah ????" tulis akun @aripratiwi.***