RINGTIMES BALI - Kebakaran yang menghanguskan warung dan bedeng pada Jumat 17 Maret 2023 di Lingkungan Jalan Cendrawasih, Lingkungan Umalas Kauh, Kerobokan Kelod, Kuta Utara, Badung kembali terjadi.
Kobaran api menghanguskan warung dan bedeng bekas proyek vila pada sekitar pukul sembilan pagi.
Beruntung tidak ada korban luka dan jiwa dalam musibah tersebut, namun kerugian masih dalam tahap perkiraan pihak kepolisian.
Baca Juga: Jadwal Bioskop XXI di Bali Jumat, 17 Maret 2023 Lengkap dengan Harga Tiket dan Jam Tayang
Kasi Humas Polres Badung Iptu Ketut Sudana mengatakan penyebab kebakaran diduga kuat karena konsleting arus listrik.
“Api muncul dari arah belakang bedeng. Karena banyak triplek dan kayu kering disertai hembusan angin membuat api dengan cepat membesar,” Kata Iptu Ketut Kepada Ringtimes Bali 17 Maret 2023.
Ketut Sudana mengatakan, berdasarkan keterangan pemilik warung bernama Lasih berusia 60 tahun asal Jember, Jawa timur.
“Saya lagi sementara memasak bareng sama karyawan dan setelah itu mendengar teriakan dari suami saya dan tiba-tiba sudah melihat api berkobar dari bekas bedeng ke belakang warungnya,” jelas lasih kepada pihak kepolisian.
Baca Juga: Tak Kunjung Dapat Kesimpulan, Sidang Lanjutan Ajudikasi DKLH dan Walhi Bali Dilanjutkan
Menurut keterangan dari pihak Kepolisian Polres Badung Lasih mengajak karyawannya untuk menyelamatkan diri.
"Lasih dan karyawannya secepat mungkin menyelamatkan diri namun api dengan sangat cepat menyebar, namun beruntung tidak mendekat ke arah minimarket disebelah warung,” tambah Ketut Sudana.
Berdasarkan informasi pada lokasi kejadian pihak pemadam membutuhkan waktu hampir satu jam untuk kemudian api bisa dipadamkan setelah mengerahkan lima unit mobil damkar diterjunkan ke lokasi.
Baca Juga: Jelang Pawai Ogoh-Ogoh, Dishub Bali Siap Atensikan Kemacetan
Saat ini Pihak Kepolisian Polres Badung masih mendata kerugian dalam musibah kebakaran itu. Selain warung beserta isinya, api juga menghanguskan unit sepeda motor Yamaha Mio.
Namun beruntung dari kejadian ini tidak ada korban jiwa dan api tidak jadi mengarah merambat ke supermarket.***