Kedepankan Toleransi, Sambut Pelaksanaan Hari Raya Nyepi dan Bulan Ramadan dengan Lakukan Hal Ini

14 Maret 2023, 14:57 WIB
Samsul Hakim, Kasi Bimas Islam pada Kantor Departemen Agama Kabupaten Klungkung. /RINGTIMES BALI/I Gede Sarjana

RINGTIMES BALI - Pelaksanaan hari raya Nyepi Tahun Saka 1945 bagi umat Hindu di tahun ini bersamaan dengan pelaksanaan awal bulan Ramadan bagi umat Islam.

Dalam pelaksanaan Nyepi dan Puasa, agar tidak terjadi benturan sejumlah musyawarah dilakukan untuk mencapai mufakat dalam menjaga kondusifitas pelaksanaan perayaan Keagamaan.

 mengatakan, dalam menjaga kondusifitas pelaksanaan perayaan Umat beragama telah melakukan Rapat Kordinasi.

Rapat yang dilaksanakan pada hari, Senin 6 Maret 2023 lalu dengan dihadiri FKUB Kabupaten Klungkung, Majelis Desa Adat, Kesbangpol dan juga aparat Keamanan di Kabupaten Klungkung.

 Baca Juga: Sambut Nyepi dan Ramadhan, Polda Bali Jamin Keamanan Tarawih Hari Pertama

"Tentunya kita ingin perayaan keduanya berjalan dengan aman, tertib, khidmat dan yang pasti lancar," ucapnya, Selasa, 14 Maret 2023 di Kantor Agama Klungkung.

Hari Raya Nyepi pada tanggal 22 Maret 2023 merupakan hari raya Suci yang datangnya tiap 1 tahun sekali, demikian juga dengan bulan Suci Ramadan.

Dalam rapat kordinasi diperoleh kesepakatan bahwa pelaksanaan hari Raya Nyepi dengan Salat Teraweh di awal bulan Puasa tetap berjalan dengan memperhatikan beberapa batasan.

Batasan tersebut meliputi, tidak memakai pengeras suara, bagi umat yang jarak masjid atau mushola jauh diharapkan melakukanya dirumah karena penggunaan kendaraan bermotor dilarang untuk meminamilisir penggunan lampu.

Baca Juga: Dua Pekan Jelang Hari Raya Nyepi, Pedagang Pasar Badung Cemas Harga Bahan Pokok Masih Stabil

"Sekiranya hal itu beberapa poin yang kita rumuskan karena tujuannya sama dengan mengedepankan toleransi dan rasa kebersamaan," ungkap Samsul Hakim.

Pihaknya juga telah meminta saat pelaksanaan perayaan tersebut pihak Pecalang adat dan pihak Keamanan Intern Masjid melakukan penjagaan bersama di wilayah Masjid yang ada.

"Hal ini sebagai bentuk penyeimbangan, didalam pelaksanaan hari Raya Nyepi dan salat Tarawih," tuturnya.

Samsul Hakim juga menambahkan, selalu melakukan sosialisasi dengan para umat terutama para pemuka Umat Islam yang ada di Kabupaten Klungkung untuk tetap menjaga toleransi dan silahturami antara umat beragama lainnya.

Baca Juga: Walikota Denpasar Ajak Semua Pihak Jaga Kelancaran Rangkaian Hari Raya Nyepi

Hari Raya Nyepi dalam pelaksanaannya memang sepi tidak ada aktivitas seperti biasanya dan waktunya berjalan sehari, untuk itu perlu dijaga kekhusyukannya.

"Pelaksanaan hari Raya Nyepi cuma satu hari saja, setelah satu hari itu pelaksanaan salat Tarawih berjalan seperti biasa. Jadi saat perayaan kali ini menjadikan kita lebih bijak dalam memupuk toleransi," imbuhnya.

Sementara itu, Ketua FKUB I Gusti Made Warsika saat dikonfirmasi mengatakan, dengan telah dilakukan rapat Kordinasi diharapkan pelaksanaan perayaan keagamaan yang ada bisa seiring sejalan.

"Perayaan hari Raya Nyepi tahun ini menjadi moment penting dalam menjaga keharmonisan baik itu dengan alam dan antara umat beragama lainnya yang ada di Kabupaten Klungkung," terangnya.***

Editor: Mahatmanta

Tags

Terkini

Terpopuler