Kapal China Diduga Sengaja Potong Kabel Internet di Pulau Terluar Taiwan

9 Maret 2023, 10:42 WIB
Kabel internet di Taiwan telah diputus dengan sengaja oleh China. Hal itu merugikan penyedia internet di Taiwan. /AP/Johnson

RINGTIMES BALI –  Warga yang tinggal di Kepulauan Matsu, Taiwan yang merupakan pulau terpencil dengan jarak dekat dengan China, harus berjuang membayar tagihan listrik, membuat janji dengan dokter, atau menerima paket.

Hal itu disebabkan karena tidak adanya sumber internet, akibat ulah sejumlah kapal dari China yang secara sengaja memotong kabel internet bawah laut milik penyedia internet di Taiwan.

Menurut Chunghwa Telecom, penyedia layanan dan pemilik kabel terbesar di Taiwan, kabel pertama terputus oleh kapal penangkap ikan China sekitar 50 km di laut. 

Enam hari kemudian, pada, 8 Februari 2023, sebuah kapal kargo Tiongkok memotong kabel yang kedua.

Baca Juga: Peringati Hari Wanita Internasional, Perempuan di Korea Utara Diminta Punya Banyak Anak

Penjaga perairan Taiwan sempat mengejar kapal penangkap ikan yang telah memotong kabel internet pertama pada 2 Februari 2023, tetapi kapal itu berhasil kabur ke perairan China.

"Banyak tamu asing yang membatalkan pemesanan mereka karena tidak ada internet. Saat ini, internet memainkan peran yang sangat besar dalam kehidupan masyarakat," kata salah satu warga setempat, Chen.

Beberapa ahli menduga China secara sengaja memotong kabel internet sebagai bagian dari pelecehan terhadap pulau yang memiliki pemerintahan sendiri dan dianggap sebagai bagian dari wilayahnya untuk dipersatukan kembali dengan paksa.

Baca Juga: Korea Selatan Akan Beri Kompensasi untuk Korban Kerja Paksa pada Masa Perang Jepang

China secara rutin mengirimkan pesawat tempur dan kapal angkatan laut ke Taiwan sebagai bagian dari taktik untuk mengintimidasi pemerintahan Taiwan di pulau itu.

Menurut Chunghwa Telecom, Kabel yang telah dipotong sebanyak 27 kali dalam lima tahun terakhir.

Kabel internet, yang lebarnya bisa berkisar antara 20 mm hingga 30 mm, lalu terbungkus pelindung baja.

Meskipun dilindungi, kabel dapat dipotong dengan mudah oleh kapal dengan menggunakan jangkarnya, atau kapal penangkap ikan yang menggunakan jaring baja.

Baca Juga: Tumpahan Minyak di Perairan Filipina Makin Luas, Aktivitas Penangkapan Ikan Dilarang

 "Tingkat kerusakan ini sangat tidak biasa untuk sebuah kabel, bahkan di perairan dangkal Selat Taiwan," kata Kepala Ilmuwan di Pusat Informasi Jaringan Asia Pasifik, Geoff Huston.

Walaupun sudah ada laporan dari pihak penyedia layanan internet di Taiwan, namun pemerintah Taiwan belum bisa melemparkan tuduhan langsung ke China.

"Taiwan perlu menginvestasikan lebih banyak sumber daya untuk memperbaiki dan melindungi kabel," kata Ahli di Institut Riset Pertahanan dan Keamanan Nasional, Su Tzu-yun.

Seorang pemilik toko sarapan mengatakan bahwa dia kehilangan ribuan dolar dalam beberapa minggu terakhir karena dia biasanya menerima pesanan online. 

Baca Juga: Filipina Buka Akses ke Militer Amerika Serikat: Kami Tidak Mempersiapkan Perang

Karena banyak pelanggan ingin ketika sampai disana sudah bisa langsung menikmati makanan.***

Cek berita lainnya dari Ringtimes Bali dengan KLIK DI SINI.

 

Editor: Jero Kadek Wahyu Baratha

Sumber: channelnewsasia

Tags

Terkini

Terpopuler