Turis Cancel Wisata ke Ukraina, Devisa Semakin Turun

23 Februari 2023, 07:40 WIB
Kiev, Ukraina diserang Rudal Rusia. Seluruh Wilayah Ukraina Dalam Kecaman, Turis Menurun Drastis /Abdul Munim /

RINGTIMES BALI - Ukraina menghadapi krisis dan kerugian terbesar sejak Rusia menyerang Ukraina dengan sebutan operasi militer khusus, 24 Februari 2022.

Ukraina telah kehilangan banyak pemasukan devisa negara. Di banyak sektor. Tidak hanya ekonomi, pendidikan, sosial, budaya, melainkan wisata. 

Turis pun sejak perang pecah 24 Februari 2022 lalu, berpikir ulang untuk berkunjung ke Ukraina. Penerbangan ditutup sementara ke Kiev, Ukraina, untuk menghindari serangan rudal Rusia.

Baca Juga: Putin Sebut Ekonomi Rusia Terbukti Tangguh Meski Ada Sanksi Barat

Meskipun Polandia tetap menjalankan operasional kereta tujuan Kiev, Turis memikirkan kondisi keselamatan selama kunjungan ke Ukraina.

Tentu kedutaan besar negara sahabat, menerbitkan warning khusus untuk mencegah kunjungan ke Ukraina bagi warganya. 

Kekhawatiran bahwa perang terus berlanjut, dan tidak adanya jaminan keamanan selama kunjungan di Ukraina. Ini beberapa alasan utama turis menunda kunjungan ke Ukraina

Baca Juga: Turki Kembali Diguncang Gempa 6,2 SR, Indikasi Turis Asing Menghindarinya?

Diperkirakan jutaan turis menunda kunjungan ke Ukraina selama setahun ini. Penundaan dan pembatalan tiket di berbagai website travel wisata sudah di titik tertinggi. 

Program Eropa yang didukung oleh promo kunjungan ke Ukraina, dihapus seketika oleh pihak agen travel. Tidak ada yang menjamin keselamatan turis yang akan berkunjung ke Ukraina, terutama dari seluruh agen travel.

Berangkat sendiri ke Ukraina, ibarat jiwa solo traveler, menyebabkan banyak resiko terburuk. Seandainya sudah menginjak Ukraina lewat kereta Kiev dari Polandia, serangan mendadak Rusia bisa mengintai 24 jam.

Baca Juga: Pengurus DPD LPM Kabupaten Bangli Periode 2023-2028 Resmi Dilantik

Polisi, tentara, semua berfokus menjaga warga dan melindungi Ukraina. Serangan rudal Rusia yang dibalas Tentara Ukraina menyebabkan seorang solo traveler harus berjiwa ksatria. Datang berhasil, pulang harus selamat. 

Walaupun memiliki kepekaan situasi dan kondisi, responsif dalam mengatasi permasalahan mendadak, kestabilan mental dan psikologis, turis harus memutuskan jalan terbaik untuk selamat dan aman.

Curiosity turis perlu diimbangi dengan kewaspadaan extra, melindungi diri sendiri dari ketidakpastian kedepan. ***

Cek berita Internasional lainnya di Ringtimes Bali dengan KLIK DI SINI.

Editor: Annisa Fadilla

Tags

Terkini

Terpopuler