RINGTIMES BALI - Guna meningkatkan bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) yang ramah lingkungan, Perusahaan Listrik Negara (PLN) berencana akan membangun Pembangkit Tenaga Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Kepulauan Selayar.
Di Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan rencananya akan dibangun tiga PLTS dengan kapasitas 3.207 kWp oleh PLN.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Tenggara, dan Barat, (Sulselbar) Moch Andy Adchaminoerdin di Makassar Sabtu kemarin mengatakan, pihaknya (PLN) berkolaborasi dengan PT Delmatas Solusindo dan PT Semesta Energi Services.
Baca Juga: Rusun STAI Mempawah Diresmikan, Tingkatkan Kualitas Pendidikan dan SDM di Kalimantan Barat
"Ini menjadi komitmen PLN dalam menghadirkan energi yang ramah lingkungan" katanya dikutip dari laman Antaranews, Sabtu 21 Januari 2023.
Adanya tiga PLTS ini, kata dia, nantinya akan memperkuat keandalan pasokan listrik serta perbaikan pelayanan pada pelanggan eksisting yang berada di sekitar lokasi tersebut.
PLTS tersebut terdiri dari PLTS di Desa Pasimaranu dengan kapasitas 1.398 kWp, di Desa Takabonerate dengan kapasitas 1.114 kWp, dan di Desa Pasilambena dengan kapasitas 695 kWp.
Baca Juga: Antusias, Warga Bali Terima Bantuan 4.392 Unit Set Top Box Gratis
Ketiga PLTS direncanakan akan beroperasi secara pada Oktober 2023 mendatang dengan total investasi senilai Rp92 miliar.
"Semoga dengan adanya kontrak pembangunan tiga PLTS bisa selesai sesuai rencana, sehingga masyarakat yang berada di Kepulauan Selayar bisa segera menikmati listrik dan mampu meningkatkan taraf hidup dan perekonomian disana" tambah Andy.
PLTS tersebut dapat menjadi pasokan tambahan dalam melayani 29.392 pelanggan serta menjadikan empat pembangkit EBT yang hadir di Kabupaten Selayar yang sebelumnya telah diresmikan PLTS pada April 2022 lalu dengan kapasitas sebesar 1,3 Mega Watt peak (MWp) di Desa Parak, Kecamatan Bontomanai.
Baca Juga: Pasutri Muda Nekat Edarkan Ratusan Gram Sabu di Sidakarya, Bali
Direktur PT Deltamas Solusindo Henry Saputra mengatakan penandatangan kontrak atas pembangunan PLTS tersebut merupakan peran aktif terhadap rencana Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan peran EBT.
"Kami siap untuk menyelesaikan amanah yang diberikan dan berkomitmen untuk menyelesaikan proyek tepat waktu, sehingga semakin banyak pulau-pulau terpencil yang memperoleh listrik melalui pembangkit berbasis EBT," kata Henry.
Sementara Direktur PT Semesta Energi Services Herman mengatakan, untuk dapat beroperasi, tiga PLTS itu membutuhkan waktu delapan bulan dan diperlukan sinergi yang baik agar proses pekerjaan berjalan lancar.***