RINGTIMES BALI - Rumas Sakit (RS) Internasional Bali akan dibuka di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur Denpasar dengan menyasar masyarakat lokal yang sering berobat ke luar negeri, juga warga asing.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali I Nyoman Gede Anom ketika ditemui di Denpasar, Rabu.
"Rumah sakit itu inti sasarannya adalah masyarakat Bali atau masyarakat Indonesia yang sering berobat ke luar negeri. Kurang lebih ada Rp82 triliun uang masyarakat Indonesia yang keluar untuk berobat ke luar negeri seperti ke Penang, Singapura, Amerika" katanya dikutip dari Antara, Rabu 11 Januari 2023.
Baca Juga: Kementerian PUPR Bangun Embung Mentawir, Dukung Forest City IKN Nusantara
Proyek pembangungan ini juga diharapkan menjadi pilihan bagi masyarakat luar negeri, sehingga efek medical tourism akan terasa, yaitu mereka tak hanya berobat namun juga berwisata.
"Harapan kami dari luar negeri pun bisa berobat ke sini. Dan juga orang-orang dari Singapura dan Malaysia bisa berobat ke sini daripada ke Amerika karena jauhnya jarak, dari Australia pun bisa berobat ke sini" tambah Anom.
Atas tujuan tersebut maka proyek rumah sakit internasional pusat melalui BUMN ini akan dikelola oleh Mayo Clinic sebagai standar acuannya.
Baca Juga: Wisatawan Asing Ditemukan Meninggal di Jalan Pintas Canggu, Bali
Lanjutnya ia mengatakan rumah sakit tersebut dirancang bagi masyarakat ekonomi kelas atas dengan kemungkinan tidak melayani BPJS Kesehatan dan menjadi tipe B.
Disana, lanjut dia, akan terdapat program unggulan yakni untuk penyakit kanker dan ginjal, juga tenaga medis unggulan pula.
Memang belum ada informasi soal tenaga medis, namun jika pemerintah pusat menggandeng dokter lokal, maka dokter RSUP Prof Ngoerah berpotensi direkrut, lanjut katanya.
Pembanguan Rumah Sakit Internasional tersebut ditargetkan rampung di penghujung akhir 2023.***