Kadir ART Ferdy Sambo Berbelit-belit, Hakim: Konsentrasi

4 November 2022, 11:15 WIB
Pria ART Ferdy Sambo bernama Diryanto alias Kadir diperiksa sebagai saksi untuk sidang kasus pembunuhan Brigadir J. /Foto: Berita PMJ/ Fjr/

RINGTIMES BALI - Diryanto alias Kadir adalah asisten rumah tangga (ART) adalah saksi yang hadir dalam persidangan lanjutan pembunuhan Brigadir J atau Yosua.

Ia duduk untuk memberikan kesaksiannya untuk terdakwa Hendra Kurniawan dan Agus Nurpatria.

Pada sidang 3 November 2022, Ia dicecar mengenai keterlibatannya dalam kasus Yosua, ia bertugas untuk membersihkan noda darah sisa pembunuhan.

Ia juga ditanya mengenai CCTV yang mati di kediaman Ferdy Sambo.

Baca Juga: Sebanyak 600 Hektare Lahan Terdampak Banjir Bandang di Jembrana

Namun karena keterangannya yang berbelit-belit dan tidak konsisten, ia membuat Hakim geram.

Hakim bahkan mengingatkan Kadir untuk konsentrasi ketika menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.

“Saksi, saudara konsentrasi ya kalau ditanya,” tegas Hakim.

Hakim kemudian meminta Kadir untuk mengingat siapa saja yang datang ke kediaman Sambo tanggal 8 Juli 2022.

Baca Juga: Bupati Jembrana Salurkan 50 Ton Lebih Bantuan Beras Cadangan Pemerintah pada Korban Terdampak Banjir 

Namun jawaban Kadir bukannya menyebutkan nama, melainkan pakaian yang dikenakan.

“Pakai pakaian kaos Pak,” katanya.

Hakim kembali menegaskan bahwa ia bertanya mengenai siapa saja yang datang. Ia minta Kadir untuk menjawab nama-namanya, tapi Kadir justru menjawab tidak tahu.

Hakim mencoba mengingatkan lagi keterangan yang pernah Ia buat saat BAP.

Ia membacakan keterangan Diryanto di BAP bahwa terdapat keterangan yang menyebutkan nama-nama orang, diantaranya Putri Candrawathi dan Ricky Rizal.

Baca Juga: Ratusan UMKM di Buleleng Terima Bantuan Sembako dari Pemprov Bali

Belum selesai membaca, Kadir menyela dengan menyebut orang-orang tersebut sebagai rombongan.

Lebih lanjut ketika diminta penjelasan urutan yang datang, ia kemudian menjelaskan.

“Untuk rombongan pertama ada Kuat, Richard, Ibu Putri, Richard Eliezer dan Almarhum Yosua,” katanya.

Ia bercerita bahwa kedatangan rombongan pertama adalah sekitar pukul 17:00 dan tidak lama kemudian datang Ferdy Sambo bersama sopir dan asisten pribadinya.

Baca Juga: Jelang KTT G20 Bali, Menteri Perhubungan Keluarkan Surat Edaran Lalu Lintas

Selanjutnya Ia sebutkan kemudian terjadi suara tembakan yang berulang dari dalam rumah.

Ia dan dua orang lainnya uang berada di luar rumah disebutkan panik. Ketika ditanya Hakim apakah tak mencoba mencari tahu sumber suara tembakan dan apa yang terjadi, ia mengatakan takut.

Selanjutnya Kadir baru masuk ke garasi rumah sekitar pukul 20.00 malam.

Ia yang sempat diminta untuk membersihkan bagian dalam rumah menyebut tak tahu nama orang yang memberinya perintah karena saat itu ramai dan banyak orang.

Baca Juga: Adem Juice & Smoothies asal Bali Terpilih Jadi Salah Satu Souvenir Resmi G20

Rumah dinas Ferdy Sambo sendiri baru sepi sekitar pukul 12 malam.***

Editor: Jero Kadek Wahyu Baratha

Tags

Terkini

Terpopuler