Pertalite Resmi Jadi BBM Khusus Penugasan, Pertamax Melambung Jadi Rp16.000

30 Maret 2022, 18:55 WIB
BBM Pertalite resmi menjadi bahan bakar khusus penugasan. /Instagram.com/@pertamina

RINGTIMES BALI – Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite sah menjadi bahan bakar khusus penugasan dan akan disubsidi sehingga menyebabkan harga Pertamax melambung hingga Rp16.000.

Resminya Pertalite menjadi BBM khusus penugasan ini sudah sesuai dengan keputusan menteri ESDM yang dikeluarkan pada tanggal 10 Maret 2022 silam.

Dengan sahnya Pertalite menjadi bahan bakar khusus penugasan, hal ini memicu peningkatan harga bahan bakar jenis Pertamax yang merangkak naik sampai di harag Rp16.000.

Baca Juga: Erick Thohir Tingkatkan Terminal LNG dan Galangan Khusus Yacht Dukung Pemulihan Ekonomi Bali

Seperti dilansir dari Antara pada Rabu 30 Maret 2022, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menetapkan bahan bakar Pertalite sebagai BBM khusus penugasan atau JBKP.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan ketetapan itu berdasarkan Keputusan Menteri ESDM Nomor 37.K/HK.02/MEM.M/2022 tanggal 10 Maret 2022 tentang JBKP.

Dalam rapat dengan pendapat, Tutuka Ariadji mengungkapkan bahwa kuota bahan Bakar Minyak khusus untuk penugasan sebesar 23,05 juta kilo liter yang disesuaikan denagn kebutuhan nasional.

Baca Juga: Prediksi Soal SBMPTN UTBK TKA Soshum Geografi Beserta Pembahasan Lengkap Terbaru 2022

"Kuota JBKP pertalite tahun ini ditetapkan sebesar 23,05 juta kiloliter," ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI di Jakarta, Selasa 29 Maret 2022 lalu.

Direktur Jenderal Minyak dan gas Bumi juga mengungkapkan bahwa sampai bulan Februari 2022, realisasi penyaluran Pertalite sudah mencapai 4,258 juta kiloliter.

Realisasi penyaluran BBM jenis Pertalite ini sudah melewati kuota year to date Februari 2022 yang sudah diberikan oleh menteri ESDM sebesar 18,5 persen.

Jika BBM jenis Pertalite masih digunakan dengan scenario penggunaaan normal, maka diperkirakan Pertalite akan melebihi kuota sebesar 15 persen dari kuota normal yang sudah ditetapkan yaknis ebesar 23,04 juta kiloliter.

Baca Juga: Yogyakarta Menggelar Gelora Sebagai Peringatan Hari Film Nasional Ke-72

Dengan cadangan minyak di indonesia, stock dan coverage days pertalite di indonesia tercatat mencapai 1,157 juta kiloliter dengan perkiraan ketersediaan bahan bakar mencapai 15,7 hari.

Ini akan membuat adanya krisis kelangkaan bahan bakar mengingat pentingnya bahan bakar minyak bagi perekonomian di indonesia.

Berkurangnya ketersediaan minyak di Indonesia ini merupakan salah satu dampak dari keadaan ketegangan geopolitik yang masih terjadi antara Rusia dan Ukraina meskipun sudah sempat mengadakan pertemuan di Turki untuk membicarakan  gencatan senjata.

Baca Juga: Ide Takjil Sehat Ini Bisa Jadi Peluang Bisnis 2022, Ada Ngabuburit: Kegiatan Unik dan Tradisi Bulan Ramadhan

Pada bulan ini, realisasi Mean of Platts Singapore (MOPS) pertalite rata-rata 128,19 dollar AS per barrel atau naik 63 persen dari rata-rata tahun 2021 sebesar 78,48 dollar AS per barrel.

Dengan melihat harga yang masih tinggi, indonesia masih memberikan subsidi untuk bahan bakar jenis pertalite senilai Rp7.650 per liter namun Pertamax harus melambung menjadi 1Rp16.000 per liter.***

 

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler