BNPT Tegaskan Ideologi NII Bertentangan dengan Pancasila

- 30 Maret 2022, 18:25 WIB
Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Brigadir Jenderal Ahmad Nurwakhid.
Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Brigadir Jenderal Ahmad Nurwakhid. /ANTARA/HO-PMD BNPT.

RINGTIMES BALI – Brigjen Pol. Ahmad Nurwakhid selaku Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menegaskan bahwa kelompok Negara Islam Indonesia (NII) memiliki ideologi yang bertentangan dengan Pancasila.

Menurut Direktur Pencegahan BNPT itu, NII merupakan organisasi dan gerakan politik pertama di Indonesia yang melakukan radikalisasi dengan mengatasnamakan agama. Hal ini sangat membahayakan kedaulatan Indonesia.

Selain memiliki potensi menggunakan dalam kekerasan dan teror untuk mencapai tujuan mereka, NII juga ancaman bagi kehidupan harmonis yang ada di Indonesia. Ideologi NII bertentangan dengan konsensus nasional dan memiliki struktur yang bergerak di bawah tanah.

Baca Juga: Tidak Hanya Jada Smith, Wanita asal Indonesia Juga Mengidap Penyakit Langka Alopecia

Ia menambahkan, terorisme di Indonesia memiliki akar sejarah dan ideologi dari gerakan Kartosuwiryo melalui Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) pada era 1950-an.

Menurutnya, gerakan Kartosuwiryo saat itu merupakan salah satu gerakan pemberontakan yang sangat menyita perhatian pemerintah Soekarno. Sebab, selain memiliki anggota yang cukup banyak, mereka juga melakukan pelatihan dan tempat untuk menanamkan doktrin yang anti Pancasila.

Menurut  Ahmad Nurwakhid, NII masih eksis hingga saat ini. Gerakan mereka bermetamorfosis dalam berbagai jaringan termasuk Jamaah Islamiah (JI) yang didirikan oleh Abdullah Sungkar dan KH Abu Bakar Baasyir pada tahun 1990-an.

Baca Juga: Erick Thohir Ungkap Terminal LNG Benoa Bisa Perkuat Ketahanan Energi dan Pariwisata Bali

“JI sudah ditetapkan sebagai organisasi teroris yang paling bertanggungjawab atas serangkaian aksi terorisme di Indonesia pada awal tahun 2000, dan terbukti ingin mengubah Negara Kesatuan Republik Indonesia menjadi satu ke-khalifah-an yang meliputi negara-negara Asia,” ungkapnya seperti dikutip dari bali.antaranews.com pada 30 Maret 2022.

Oleh karenanya, gerakan dan ideologi NII harus diwaspadai karena mendorong pada tindakan terorisme dengan menghalalkan berbagai cara untuk mencapai tujuan mereka.

Halaman:

Editor: Muhammad Khusaini


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x