RINGTIMES BALI – Pembangunan jalan tol Gilimanuk-Mengwi akan segera dimulai Juni 2022 demi meningkatkan konektivitas di Bali.
“Pemerintah melalui kementerian PUPR meningkatkan konektivitas di pulau Bali melalui pembangunan jalan tol Gilimanuk-Mengwi,” ucap Danang Parikesit selaku Badan Pengatur Jalan Tol saat penandatanganan Perjanjian Pembangunan Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi pada Selasa, 8 Maret 2022 dikutip dari laman Antara.
Danang mengatakan bahwa proyek pembangunan jalan tol tersebut termasuk dalam salah satu proyek strategis nasional yang sudah tercantum dalam Peraturan Menko bidang Perekonomian Nomor 7 Tahun 2021.
Baca Juga: Download Lagu Ije Jani Adi – KIS, Lengkap Beserta Lirik Lagunya
Pembangunan jalan tol tersebut direncanakan akan dibangun sepanjang 96,84 km dan terbagi dalam tiga seksi.
“Seksi 1 menghubungkan Gilimanuk dan Pekutatan dengan panjang 54,7 km, seksi 2 dengan panjang 23,17 km yang menghubungkan Pekutatan dan Soka, terakhir seksi 3 sepanjang 18,9 km menghubungkan Soka dan Mengwi, kata Danang.
Dengan dibangunnya jalan tol tersebut, Danang berharap dapat memangkas waktu tempuh di jalur yang menghubungkan kabupaten Jembrana dengan kabupaten Badung.
Baca Juga: Soal Ujian Sekolah Matematika SMP Tahun 2022, Prediksi Kisi-kisi Terbaru
“Waktu tempuh perjalanan dari Gilimanuk ke Mengwi kalau melalui jalan tol nantinya diperkirakan 1 hingga 1,5 jam,” katanya.
Basuki Hadimuljono selalu Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam kesempatan tersebut mengatakan bahwa jalan tol Gilimanuk-Mengwi akan dilengkapi juga dengan jalur khusus sepeda untuk mendukung pariwisata di Bali.
“Ini mungkin jalan tol pertama yang ada jalur sepedanya di Indonesia, karena memang daerah wisata. Jadi kita juga harus menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat wisata,” ucap Basuki.
Baca Juga: Download Lagu Asik-asik Dogen – 4 WD, Lengkap Beserta Lirik Lagu
Basuki juga mengatakan dalam pembangunan jalan tol harus memerhatikan kondisi pembangunan dengan lingkungan di sekitarnya.
“Kita akan membangun sebisanya dan sekuat tenaga untuk terus serta tetap menjaga lingkungan hidup. Tadinya kita akan membangun jalan tol di tengah Bali, tapi saya merasa kalau kita membuat jalan tol di tengah pulau Bali yang membelah pasti banyak merusak lingkungan, sehingga kita mengambil yang jalur pantai,” ucapnya.***