Ida Cokorda Rangkul Perbedaan Agama dan Politik, Warga Muslim Turut Beri Penghormatan Terakhir

22 Januari 2022, 14:25 WIB
Ida Cokorda Rangkul Perbedaan Agama dan Politik, Warga Muslim Turut Beri Penghormatan Terakhir /@punapibali/instagram

RINGTIMES BALI – Upacara pelebon Ida Cokorda, Raja Puri Pemecutan XI berlangsung meriah dan hikmah, serta mencuri perhatian publik belakangan ini. Turut dihadiri pula oleh segenap segenap umat muslim yang turut memberikan penghormatan terakhir dalam upacara tersebut.

Ida Cokorda tutup usia di usia 76 tahun pada 22 Desember 2021 pukul 06.00 WITA akibat gangguan komplikasi jantung.

Upacara Ngaben ini menjadi yang terbesar di awal tahun 2022 dan sepanjang pandemi berlangsung. Bukan tanpa alasan, Ida Cokorda Raja Puri Pemecutan XI memang dikenal sangat baik dan disegani oleh warga Bali.

 Baca Juga: Kunci Jawaban Soal Matematika Kelas 8 SMP MTs Uji Kompetensi 6 Teorema Pythagoras

Dalam upacara yang berlangsung sangat meriah tersebut, tampak dihadiri oleh umat muslim yang turut memberikan penghormatan terakhir.

Hal tersebut dilatarbelakangi oleh kebaikan Ida Cokorda semasa hidupnya yang dikenal sebagai sosok pemersatu umat. Ida Cokorda semasa hidupnya memiliki hubungan erat dengan warga Islam di Bali.

Tak hanya di mata umat Hindu, ia juga dikenal sangat toleran dengan umat muslim. Ia kerap menghadiri kegiatan umat Islam di Kampung bugis maupun Kampung Kepaon, seperti takbiran, perayaan Maulid Nabi, dan lainnya.

 Baca Juga: Zaman Akhir Semakin Nyata, Gus Baha: Banyak yang Suka Uang

Pun demikian, umat Islam juga turut menghadiri beberapa kegiatan adat yang dilangsungkan di Puri Pemecutan. Sehingga, hubungan antar warga terjalin dengan baik dengan adanya pengaruh dari Raja Puri Pemecutan XI tersebut.

Dilansir dari kanal YouTube istana channel, selain itu, Ida Cokorda rupanya juga disegani karena dianggap sebagai sesepuh Golkar di Bali. Pria yang hobi menunggangi kuda ini merupakan tokoh yang mendirikan Golkar di bawah pimpinan Mayor Jenderal Mayjen Suprapto Sukowati, Ketua Golkar periode 1969-1973.

Ia menjadi ketua dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRD Kabupaten Badung periode hingga menjadi anggota Majelis MPR RI fraksi Golkar periode 1992-1997.

Baca Juga: Terungkap Alasan di Balik Maraknya Upacara Pelebon Raja Puri Ida Cokorda Pemecutan XI

Bisa dikatakan, Ida Cokorda merupakan tokoh sentral dalam percaturan politik di bali hingga sebelum wafat, banyak tokoh politik yang bersilaturahmi kepadanya meskipun berbeda jalur politik.

Semasa hidupnya, bertugas sebagai Tedung Jagat Denpasar, Ida Cokorda membina hubungan baik dengan umat Islam. Sebagai raja yang adil dan tidak sombong, ia merangkul umat Islam yang merupakan minoritas di Bali.

Atas dasar itulah tak heran jika umat Islam turut memberikan penghormatan terakhir dalam upacara Pelebon Ida Cokorda. Terbukti semasa hidupnya, ia telah menciptakan jejak toleransi yang tinggi terhadap perbedaan. Maka, sudah sepatutnya jika upacara pelebon tersebut menjadi momentum pemersatu seluruh umat di Bali.***

Editor: Annisa Fadilla

Tags

Terkini

Terpopuler