2 Anak Meninggal Usai Vaksin Covid-19, Pakar UGM Beri Penjelasan

10 Januari 2022, 22:10 WIB
Ilustrasi 2 anak meninggal usai Vvaksin, Pakar UGM Beri penjelasan. /Pexels/Rafael Classen

RINGTIMES BALI – Beerita tentang meninggalnya dua orang anak usai menerima vaksin Covid-19 beberapa waktu lalu yang ditanggapi oleh Pakar Virologi dan Imunologi UGM Mohammad Saifudin Hakim.

Berdasarkan laman ugm.ac.id pada 9 Januari 2022, pakar UGM tersebut menegaskan penyebab meninggalnya dua orang anak di Bone dan Jombang bukan karena vaksin Covid-19.

Selain itu, menurut Pakar UHM itu Juga telah ada penelusuran fakta oleh Komnas Komisi Nasional kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) terkait meninggalnya dua orang bocah di Bone dan Jombang.

Baca Juga: Artis Pemeran Ikatan Cinta Jadi Korban Penipuan Properti Rp38,6 Juta di Bali

Dari penjelasan itu, pakar UGM tersebut membuat kesimpulan bahwa hanya ada dua efek samping pada anak yakni efek samping lokal dan efek samping sistemik.

Efek Samping lokal biasanya berupa nyeri atau bengkak di tempat suntikan vaksin sementara efek sistemik berupa demam.

Kondisi demam disebut Mohammad Saifudin Hakim sebagai bentuk respon tubuh dalam membentuk antibodi.

Baca Juga: Bursa Transfer Liga 1, Persis dan RANS Cilegon FC Siap Belanja, Alumni Piala AFF Jadi Rebutan

Selanjutnya Mohammad Saifudin Hakim menyangkah keterkaitan vaksin dengan kematian anak pasca vaksin.

Menurutnya ada banyak kemungkinan yang terjadi mengapa anak meninggal dunia pasca divaksin. Untuk mengetahui penyebab pastinya, harus ada penelusuran komprehensif terkait banyak hal sebelum membuat kesimpulan yang pasti.

Demikianlah informasi mengenai meninggalnya dua orang anak seusai mendapatkan vaksin di Bone dan Jombang.

Baca Juga: Anya Geraldine Takut Bertemu Heter Lydia Danira, Nyamar saat Makan di Restoran Pizza

Mudah-mudahan kejadian ini tidak menimbulkan histeria masa sehingga orang-orang menolak untuk mendapatkan fasilitas berupa vaksinasi oleh negara.***

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: ugm.ac.id

Tags

Terkini

Terpopuler