Mantan Sekjen Laskar Bali Ungkap Kronologi Pembunuhan Anggota Ormas di Monang Maning

24 Juli 2021, 20:03 WIB
Mantan Sekjen Laskar Bali Ketut Putra Ismaya (Keris) mengungkap kisah sebenarnya penebasan Ormas di Monang Maning. /kanal YouTube IsmayaJaya Kesatria KERIS Bali/

RINGTIMES BALI - Kasus penebasan Gede Budiarsana anggota ormas Laskar Bali (KB) berbuntut panjang.

Mantan Sekjen Laskar Bali Ketut Putra Ismaya (Keris) meluruskan berita kronologis tewasnya Gede Budiarsana yang merupakan anggota LB.

Hal ini berdasarkan pengakuan Jro Dolah kakak Gede Budiarsana yang juga turut terkena penebasan.

Baca Juga: Mantan Sekjen Laskar Bali Ucapkan Duka untuk Gede Budiarsana, 'Jauh di Mata Dekat di Hati'

"Saya lari saya dipukul dari belakang, dari depan juga, kepala saya juga, saya lari, adik saya masih di belakang, sampai di luar, saya dikejar banyak orang ada yang bawa batu ada yang bawa senjata," ucap Jro Dolah dikutip dari kanal YouTube Keris, Sabtu 24 April 2021.

Keris menjelaskan dengan tegas bahwa bukan anggota Ormas (korban) yang mendatangi TKP Jalan Gunung Patuha melainkan 4 anggota Mata Elang (Matel) ke kos Jro Dolah. Hal ini sebagaimana data yang beredar, disebutkan bahwa korban yang mendatangi TKP hal itu tidaklah benar katanya.

Setelah sempat dimediasi, katanya keempat orang anggota Matel menyarankan kedua anggota dibawa ke kantor.

Baca Juga: Kronologi Ormas Gede Budiarsana Tewas, Ditebas Kelewang Mati Sia-sia di Tengah Jalan

Di kantor (TKP Patuha) terjadi ketegangan, Jro Dolah katanya hendak merekam HP nya dipukul oleh terduga pelaku.

Akhirnya Budi (korban) memukul salah satu anggota Matel. Beny Bakarbessy (pemilik) Leasing Pimpinan Mata Elang mengambil pedang disabetkan ke Jro Dolah keduanya bergumul hingga keduanya jatuh.

Pedang mengenai kaca, melihat Jro Dolah melawan, dua orang oknum Mata Elang memukul kepalanya dengan kursi dan batu.

Baca Juga: Pembacokan Ormas di Denpasar Barat, Kelian Sebut Lokasi Debt Collector Rusuh dan Ilegal

Anggota Mata Elang yang terlibat 20 orang, sebutnya.

"Bahwa mereka digiring dari rumahnya dan dibawa ke kantornya terjadi percekcokan, dia sempat lari dapat gojek untuk menyelematkan diri adiknya naik pick up," ungkapnya di kanal YouTube IsmayaJaya Kesatria KERIS Bali.

Ia pun marah atas ulah terduga kelompok ormas Mata Elang karena telah berbuat sadis kepada orang Bali. Menurutnya jika mau tinggal di Bali hendaklah saling menghargai jangan saling pukul.

Ia mengingatkan hal ini agar tidak terjadi lagi dan mengajak semua bersatu dan menghindari cara-cara yang anarkis. Ia pun mengatakan akan mengikuti proses hukum yang berlaku dan percaya dengan kinerja kepolisian.

Baca Juga: Cek Fakta, Bali Dihebohkan Beredarnya Video Pembunuhan Ormas Sumba vs Jawa

Seperti diberitakan sebelumnya, seorang oknum anggota Ormas Laskar Bali tewas dengan cara yang sangat sadis.

Korban ditebas dengan kelewang atau pedang besar. Polisi mengatakan bahwa kasus ini bukan perang antar suku melainkan murni antara kreditor dengan debt colector.

Pasca kejadian ada 5 orang yang diamankan, dan satu orang pelaku penebasan bernama Wayan S masih diperiksa. 

Kasus ini kini ditangani oleh Polresta Denpasar.***

Editor: Rani Purbaya

Tags

Terkini

Terpopuler