Minusnya, penerapan sistem itu akan menimbulkan keterlambatan data angka kematian.
"Itu lebih baik daripada terjadi sesuatu yang tidak diinginkan," tegas Ganjar.
Pernyataan ini membuat kalangan dokter protes. Baik di dunia maya maupun dunia nyata, para dokter ramai-ramai menyentil Moeldoko.
"Tudingan bahwa RS meng-covid-kan pasien untuk mendapatkan anggaran ini berbahaya, apalagi diucapkan oleh pejabat negara," protes dokter spesialis jantung, dr. Berliana Idris, lewat akun Twitter @berlianidris.
Baca Juga: Vanuatu dan Budaya Rasisme, Benarkah telah Mengakar di Dunia?
Padahal, sebelum pernyataan itu keluar saja, sudah banyak tenaga kesehatan (nakes) kena "serangan" masyarakat yang berburuk sangka. Apalagi, setelah adanya pernyataan itu.
"Saya sendiri pernah diserang secara verbal, dituduh meng-covid-covidkan pasien," ungkapnya.
Protes juga dilayangkan dokter yang juga akademisi Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Tonang Dwi Ardyanto.
Dia menilai pernyataan Moeldoko-Ganjar membuat runtuhnya kepercayaan masyarakat kepada pelayanan kesehatan.
Baca Juga: Chord Gitar dan Lirik Lagu Iwan Fals - Ibu, Ribuan Kilo Jalan Yang Kau Tempuh