KFC, STARBUCKS,PIZZA HUT Gigit Jari, Laba Anjlok Terdampak Pandemi Covid 19

- 29 September 2020, 18:33 WIB
KFC, STARBUCKS,PIZZA HUT Gigit Jari, Laba Anjlok Terdampak Covid
KFC, STARBUCKS,PIZZA HUT Gigit Jari, Laba Anjlok Terdampak Covid //Instagram/@pizzahut.indonesia/@kfcindonesia/@starbucksindonesia

Kinerja keuangan PZZA semakin tertekan lantaran pendapatan operasi mengalami penurunan sedalam 58,63% menjadi Rp3,84 miliar pada semester I 2020. Ditambah lagi, sejumlah pos beban juga ikut membengkak, yakni beban umum dan administrasi naik 7,9% menjadi Rp100,51 miliar serta beban operasi naik 126,05% menjadi Rp11,39 miliar pada Juni 2020.

Sebagai informasi, menyiasati berbagai tantangan bisnis di tengah pandemi, manajemen PZZA melakukan berbagai upaya untuk mendongkrak penjualan. Salah satu yang dilakukan adalah dengan strategi jemput bola melalui berjualan di sejumlah ruas jalan.

Baca Juga: Gamer Wajib Punya, Asus Hadirkan Ponsel Gaming ROG Phone 3, Cek Fiturnya Disini

Karena kondisi pandemi ini, konsumen yang datang ke outlet kami sepi, jadi kami harus jemput bola," pungkas Manajer Pizza Hut, Awal Ginting, sebagaimana dikutip dari Gowest.id, Senin, 28 September 2020.

2. KFC

Kinerja PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) terdampak signifikan oleh adanya pandemi Covid-19 sejak awal tahun 2020. Emiten yang mengelola waralaba Kentucky Fried Chicken (KFC) ini menelan rugi sebesar Rp142,23 miliar pada semester I 2020. Capaian tersebut sangat 180 derajat berbeda dari capaian tahun lalu di mana perusahaan mengantongi laba bersih sebesar Rp157,52 miliar.

Pil pahit tersebut harus ditelan oleh FAST lantaran dalam enam bulan terakhir pendapatan perusahaan amblas 25,42% dari Rp3,37 triliun pada Juni 2019 menjadi Rp2,51 triliun pada Juni 2020. Bersamaan dengan itu, beban pokok pendapatan FAST mengalami penurunan tipis dari Rp1,26 triliun menjadi Rp1,03 triliun.

Baca Juga: Dikenal Bikin Mabuk, Ternyata Kecubung Bisa Hilangkan Bisul dalam Sekejap

Seluruh sumber pendapatan FAST mengalami penurunan yang signifikan. Pendapatan dari produk makanan dan minuman angkanya turun dari Rp3,32 triliun pada Juni 2019 menjadi hanya Rp2,49 triliun pada Juni 2020. Begitu pun dengan pendapatan hasil penjualan konsinyiasi CD yang merosot dari Rp45,44 miliar tahun lalu menjadi Rp27,19 miliar pada tahun ini. Yang paling signifikan adalah anjloknya pendapatan jasa layanan antar dari Rp4,15 miliar tahun 2019 menjadi hanya Rp1,99 miliar tahun 2020. 

Tak berhenti sampai di sana, ketika pendapatan turun, sejumlah pos beban justru membengkak pada paruh pertama tahun ini sehingga rugi usaha pun tak bisa dihindari. Misalnya, beban umum dan administrasi angkanya naik dari Rp288,26 miliar menjadi Rp289,12 miliar. Beban operasi juga membengkak dari Rp3,61 miliar menjadi Rp8,18 miliar. Sementara itu, beban penjualan dan distribusi mengalami perbaikan dari Rp1,66 triliun pada 2019 menjadi Rp1,39 triliun pada 2020.

Halaman:

Editor: I GA Putu Yuliani Dewi

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah