Network
RINGTIMES BALI - Sebentar lagi adalah hari kemerdekaan Indonesia yang ke 75. Negara ini masih muda, masih sangat banyak yang harus dibenahi.
Dari Politik hingga ke ranah militer, negara ini masih terbilang muda.
Tetapi, memerdekakan diri tidak seperti saat merayakannya. Indonesia berdarah selama 350 tahun sebelum pada akhirnya menyatakan merdeka secara de facto pada hari Jumat, 17 Agustus 1945. Hari yang paling bersejarah di negara ini.
Apa saja yang perlu disiapkan saat Indonesia akan menyatakan kemerdekaannya?
Baca Juga: Alhamdullilah, Mulai Agustus Ini Hingga Desember Bayar Pajak Motor Dapat Diskon
Kita akan mulai dari mengapa akhirnya di Indonesia terjadi status quo. Pada tanggal 6 Agustus 1945, Amerika menjatuhkan bom nuklir ke kota Hiroshima di Jepang yang cukup menghancurkan moral dari pasukan jepang.
Mengerti adanya hal tersebut, terbentuklah organisasi yang bernamakan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau disingkat PPKI.
Hal ini dilakukan untuk mempertegas keinginan rakyat Indonesia untuk merdeka.
Baca Juga: KPU Denpasar Mulai Sosialisasikan Pencalonan Paslon
Lalu pada tanggal 9 Agustus 1945, dijatuhkan lagi bom nuklir yang pada saat itu menarget kota Nagasaki. Jepang hancur, menyatakan kalah dan menyerah kepada pasukan sekutu.
Di momen inilah Indonesia menggunakan kesempatannya untuk memproklamasikan kemerdekaan.
Terjadi beberapa peristiwa yang penting sebelum proklamasi diucapkan.
Baca Juga: Terbujuk Rayu di Media Facebook, ABG Ini Diperkosa Pria Pengangguran di Kamar Kos Ubud
Pertama, di tanggal 12 Agustus 1945 Sukarno, Hatta, dan Radjiman sebagai mantan ketua BPUPKI diterbangkan ke Dalat, Vietnam untuk melakukan perundingan kemerdekaan dengan Terauchi selaku marsekal Jepang kala itu.
Kedua, di tanggal 10 Agustus 1945 Sutan Syahrir mendapat info melalui radio bahwa Jepang telah kalah. Disinilah persiapan sesungguhnya untuk proklamasi kemerdekaan dimulai.
Baca Juga: Berwisata Keluar Taman Nasional Wisata Komodo Gratis
ketiga, di tanggal 14 Agustus 1945, Sutan Syahrir mendengar berita bahwa Jepang menyerah secara resmi di U.S.S Missouri.
Dengan menyerahnya jepang, akhirnya para pemuda mendorong untuk melakukan proklamasi lebih cepat.
Di hari yang sama, Sukarno dan Hatta melakukan kunjungan ke rumah Maeda, untuk menanyakan kepastian persetujuan kemerdekaan dari Jepang.
Baca Juga: AS VS Tiongkok Memanas di Laut China Selatan, Perang Terbuka Militer Indonesia Siaga Satu
Sehari sebelum proklamasi, terjadi gejolak tekanan dari banyak golongan yang sebagian besar adalah pemuda.
Karena hal ini, rapat golongan PPKI yang seharusnya terjadi pada pukul 10.00 batal dilakukan.
Di tanggal yang sama dini hari, Sukarno sekeluarga dan Hatta dibawa oleh beberapa pemuda yang sangat bergelora dan terbakar jiwa nasionalismenya ke Rengasdengklok.
Baca Juga: Buka Praktek Dokter Kecantikan di Mengwi, Turis Rusia Diblacklist Imigrasi Langsung Deportasi
Pemuda ini adalah Chaerul Saleh, Sukarni, Wikana, dan Tan Malaka.
Malam harinya, Sukarno dan Hatta kembali ke Jakarta dan menuju rumah Laksamana Maeda untuk penyusunan teks proklamasi.
Penyusunan teks proklamasi ini dilakukan oleh Sukarno, Muhammad Hatta, dan Achmad Subarjo. Penyusunan ini disaksikan oleh Sukarni, B.M Diah, Sudiro,dan Sayuti Melik.
Baca Juga: Pandemi, Pilwali Digeser 9 Desember 2020, KPU Denpasar 'Ngebut' Sosialisasikan Pencalonan Paslon
Pada pagi harinya pukul 10.00 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur No.56, text proklamasi kemerdekaan Indonesia dibacakan oleh Sukarno..
P R O K L A M A S I
Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal yang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan
dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.
Jakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05
Atas nama bangsa Indonesia.
Soekarno/Hatta. ***
