Fenomena Halo Matahari Heboh di Jember dan Banyuwangi, Ternyata Pertanda Ini

28 September 2020, 09:05 WIB
Fenomena Halo Matahari Heboh di Jember dan Banyuwangi, Ternyata Pertanda Ini //Mekki Patria Darmawan for Portal Jember/

RINGTIMES BALI – Heboh kemunculan fenomena unik yaitu fenomena Halo Matahari atau fenomena Matahari cincin, di Jember dan Banyuwangi pada Minggu 27 September 2020, pertanda apakah ?

Dikutip dari artikel yang dimuat di Portal Jember Fenomena Halo Matahari Hebohkan Warga Jember dan Banyuwangi, Tanda Akan Ada Bencana?, fenomena Halo Matahari ini tampak langit tak terlihat seperti biasanya.

Tanda-tanda kemunculannya diawali dengan matahari bersinar begitu terang dan disekelilingnya terdapat cincin pelangi yang cantik.

Baca Juga: Lihat Merchant Baru ShopeePay Minggu Ini untuk Sambut Gajian

Warga Jember menyebut tanda fenomena Matahari cincin tampak jelas di beberapa daerah di Indonesia seperti Jember dan Banyuwangi sejak pukul 12.00 WIB.

“Warga di Jember itu rame yang bikin story siang ini. Penampakan Halo matahari jelas sekali, mataharinya seperti dikelilingi cincin,” ujar salah satu warga Jember, Mekki Patria Darmawan saat dihubungi PORTAL JEMBER.

Menurut Mekki, fenomena Halo Matahari ini bisa disaksikan di berbagai wilayah Jember seperti Sumbersari, Ambulu, dan Semboro.

Baca Juga: Cara Dapat Bantuan Kuota Internet Smartfren dari Kemdikbud Gratis, Ini Syarat nya Mudah

“Di segala wilayah (Jember) terlihat jelas, di Sumbersari, Ambulu, Semboro terlihat jelas penampakan fenomena halo matahari,” ucap Mekki.

Fenomena unik ini sebenarnya bukanlah fenomena baru. Pada bulan April 2020 yang lalu fenomena Halo Matahari juga muncul di Bandung.

Karena bentuknya yang cukup aneh, banyak orang yang berspekulasi fenomena Halo Matahari adalah salah satu tanda akan ada bencana.

Baca Juga: Viral Video Pabrik Aqua Kebanjiran, Benarkah Belum Kantongi Sertifikat Kebencanaan

Namun, spekulasi yang beredar ini hanyalah mitos belaka. Ahli klimatologi UGM telah mengkonfirmasi bahwa fenomena ini bukan pertanda bencana.

Menurut Prof.Dr.Sudibyakto, M.S., ahli klimatologi UGM, mengatakan fenomena seperti itu biasa terjadi.

Fenomena ini tidak ada kaitannya dengan bencana alam seperti gempa bumi. Lingkaran yang mengelilingi matahari adalah sinar matahari yang dibelokkan oleh partikel uap di atmosfer.

Sudibyakto menjelaskan partikel air memiliki kemampuan untuk membelokkan atau membiaskan sinar matahari.

Baca Juga: Resah Tsunami 20 Meter dan Gempa Bumi Megathrust, Tamu yang Nginap Pulang Lagi

Pada sore hari saat matahari tegak lurus dengan bumi, bias cahayanya berkurang. Itu sebabnya orang melihat lingkaran hitam mengelilingi matahari.

“Kalo matahari itu mirip dengan pelangi pada pagi atau malam hari setelah hujan. Kurva pelangi sering terlihat di bawah cakrawala karena partikel uap yang membelokkan cahaya matahari berada pada sudut rendah,” ujar Sudibyakto.

“Pada posisi miring, kemampuan partikel air untuk menarik cahaya lebih besar sehingga warna tampak lebih jelas,” tambahnya.

Baca Juga: Potensi Tsunami 20 Meter di Jawa, Tiga Wilayah Dipasang Sistem Peringatan Dini, Banyuwangi Waspada!

Fenomena Halo Matahari bukanlah pertanda bahaya, jadi tidak perlu ada kekhawatiran berlebih.

Jika ingin menyaksikan fenomena Halo Matahari jangan lupa gunakan kacamata hitam agar aman.***( Yunia Permadani Putri E/Portal Jember)

 

 

Editor: Tri Widiyanti

Sumber: Portal Jember

Tags

Terkini

Terpopuler