RINGTIMES BALI - Para pemilik hotel di objek wisata pantai Pangandaran resah usai adanya informasi terkait potensi gempa bumi kuat di zona megathrust bagian selatan pulau Jawa. Akibat gempa bumi ini wilayah Jawa akan digulung tsunami dengan tinggi 20 meter.
Tak hanya pemilik hotel, sejumlah kalangan masyarakat di Kabupaten Pangandaran pun resah akan adanya kabar tsunami dan gempa bumi itu. Khususnya bagi para pelaku usaha wisata.
Para pelaku usaha wisata ini takut akan terjadi penurunan untuk kunjungan wisata ke Pangandaran.
Baca Juga: Lihat Merchant Baru ShopeePay Minggu Ini untuk Sambut Gajian
Salah satu pemilik hotel Mohammad Yusuf di objek wisata pantai Pangandaran mempertanyakan kebenaran informasi jika di perairan laut bagian selatan pulau Jawa akan terjadi gempa bumi berkekuatan besar dan menimbulkan gelombang tsunami dengan ketinggian hingga 20 meter.
"Soalnya tamu yang mau menginap pada pulang lagi setelah mendengar informasi yang ditayangkan melalui media sosial," ujar Yusuf, Minggu, 27 September 2020, sebagaimana dimuat dalam artikel di Pikiran-rakyat.com Resah Tsunami 20 Meter dan Gempa Megathrust, Pemilik Hotel: yang Mau Menginap Pada Pulang Lagi
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Pangandaran Untung Saeful Rachman menanggapi terkait informasi adanya potensi gempa bumi dan tsunami yang tengah beredar saat ini khususnya di kalangan pelaku usaha wisata.
Baca Juga: Pilih Transaksi Digital Selama Masa PSBB, Simak Cara Top Up ShopeePay
Kata Untung, saat ini memang mulai dirasakan terjadinya penurunan kunjungan ke beberapa obyek wisata di Pangandaran ketimbang kunjungan setelah dibukanya objek wisata pada saat diberlakukannya Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) pandemi Covid-19.
"Sebenarnya informasi adanya potensi gempa bumi dan tsunami itu sudah lama beredar," kata Untung.