Berikut Gejala dan Pencegahan Rabies Menurut Anggota Ikatan Dokter Indonesia

RINGTIMES BALI- Anggota Unit Kerja Koordinasi Infeksi dan Penyakit Tropis Ikatan Dokter Anak Indonesia, Dr. dr. Novie Homenta Rampengan, SpA(K), DTM&H, MCTM (TP), menjelaskan beberapa gejala umum yang timbul akibat penyakit Rabies.

Penyakit Rabies yang menyerang anak-anak maupun orang dewasa menimbulkan gejala seperti demam, tubuh lesu, sakit tenggorokan, hingga nyeri.

Jika gejala-gejala umum tersebut muncul dan tidak segera mendapatkan penanganan medis, maka kemungkinan dapat menimbulkan gangguan sensoris seperti kesemutan, sensasi terbakar di tempat gigitan, gangguan saraf seperti pupil membesar, air mata menetes, dan berkeringat.

“Lama-lama akan timbul gejala seperti hidrofobia, takut air atau udara, dan cahaya. Kalau kena air atau udara, rasanya seperti tercekik. Bila berlanjut terus akan sulit bernapas,” ucap Novie, dikutip dari Antara, Senin 19 Juni 2023.

Lebih lanjut dijelaskan Novie bahwa, gejala seperti takut air dan udara pada pasien yang terindikasi terkena virus rabies, menyebabkan penderita menghindari paparan cahaya dan kontak langsung dengan air.

Novie menyarankan agar seseorang yang terkena gigitan hewan liar, yang terinfeksi virus rabies, segera mencuci luka dengan sabun dan air mengalir selama kurang lebih 15 menit, lalu segera laporkan ke fasilitas kesehatan terdekat.

Hal tersebut penting dilakukan guna mendapatkan penanganan medis lebih lanjut, termasuk pemberian vaksin atau serum anti-rabies. Melalui vaksin, mampu mengurangi jumlah virus rabies, sehingga derajat beratnya penyakit juga bisa berkurang.

Sementara itu, gejala rabies pada hewan peliharaan, dapat dikenali dengan mengamati gejala yang muncul seperti, air liur berlebihan, hidung kering, ekor yang tertekuk diantara kedua kaki belakang. Selain itu hewan peliharaan menjadi tidak patuh, sering menghindar, dan juga mudah terkejut.

Rabies membuat hewan peliharaan langsung menyerang bila ada provokasi, selain itu terjadi perubahan perilaku seperti fotophobia atau takut terkena cahaya matahari, sehingga mereka lebih sering di tempat-tempat gelap, ujar Novie.