Network
Kemenkes sendiri sudah menargetkan bahwa pada 2024 mendatang, kasus DBD harus berkurang dari 10 per 100.000 kasus per penduduk, serta 0 kasus pada tahun 2030 mendatang.
Kemenkes sampai saat ini melakukan berbagai cara untuk mengurangi risiko infeksi DBD ini, seperti dengan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) 3M plus, sampai dengan pemanfaatan teknologi Wolbachia.
Wolbachia merupakan bakteri yang dapat tumbuh dan hidup secara alami pada serangga, termasuk pada nyamuk.
Menurut Nadia, kerjasama antara pemerintah dan pihak swasta menjadi dukungan dan dorongan utama, guna membantu percepatan eliminasi kasus DBD di Indonesia.***
Baca Juga: Dinkes Klungkung Harap Masyarakat Ikut Berperan Antisipasi Perkembangan Penyakit DBD dengan 3M
