Network
RINGTIMES BALI - Pakar kesehatan Prof. Tjandra Yoga Aditama menyebutkan beberapa langkah penting yang perlu diperhatikan dalam penanganan kasus Polio.
Hal ini dijelaskan oleh Prof. Tjandra Yoga Aditama karena penemuan kasus Polio di Jawa Barat baru-baru ini, khususnya Purwakarta. Langkah penanganan ini dinilai sebagai respon cepat penanganan kasus Polio.
“Setidaknya ada empat hal yang perlu dilakukan sekarang ini sebagai respon cepat penemuan kasus Polio di Purwakarta,” ujar Prof. Tjandra Yoga Aditama, dikutip dari Antara, Sabtu, 1 April 2023.
Langkah pertama yang harus dilakukan yakni dengan penggalakan vaksinasi dalam dua tahapan yang pertama, outbreak resonse immunization (ORI), dan yang kedua vaksinasi massal penduduk.
Baca Juga: Luhut Tolak Terminal LNG di Sidakarya, Denpasar, Tiga LSM Bali Tanyakan Reputasi Humas PT DEB
Langkah kedua yakni pemerintah daerah (Pemda) wajib melakukan survei atau pengamatan secara bertahap, dan terus menerus guna menemukan kemungkinan adanya kasus baru di masyarakat.
Kegiatan surveilans dapat dilakukan melalui dua cara yakni surveilans acute flaccid paralysis (AFP) untuk menemukan adanya kemungkinan kasus, dan surveilans lingkungan guna mencari vaccine derived Poliovirus (VDPV) di lingkungan.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa langkah ketiga penanganan Polio adalah melalui penanganan lebih lanjut terhadap pasien yang sudah terkonfirmasi terkena polio.
Langkah keempat dilakukan melalui pengamatan lebih lanjut di setiap daerah di Indonesia.
Baca Juga: Dandim Gianyar Bagikan Takjil dan Buka Pusa Bersama di Yappenatim Samplangan
Prof. Tjandra Yoga Aditama mengatakan hingga saat ini sudah ada laporan kasus polio dari Purwakarta dan Aceh.
Sehingga perlu dilakukan penanganan cepat serta pengamatan mendalam untuk memastikan kondisi di wilayah lain Indonesia.
Sekda Purwakarta Norman Nugraha menjelaskan mengenai pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Anak Nasional Polio akan segera digelar di wilayah Purwakarta, Jawa Barat, mengingat adanya penemuan kasus polio di wilayah tersebut.
Dia juga menjelaskan bahwa guna mengantisipasi dan mencegah munculnya penyakit ini, maka akan dilakukan kegiatan imunisasi.
Baca Juga: Seorang Pria Ditemukan Tewas di Cafe Blue Star, Sidakarya, Denpasar
Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan perwakilan organisasi kesehatan dunia (WHO) Indonesia dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
Ia menyampaikan bahwa dengan kedatangan perwakilan WHO diharapkan dapat meningkatkan capaian imunisasi di Kabupaten Purwakarta, serta kecepatan penanganan Sub Pin Polio dengan cakupan lebih dari 95 persen.
Sementara itu, sebanyak 1,1 juta anak usia 0-12 tahun di Provinsi Aceh telah menerima dosis kedua imunisasi Polio per Februari 2023.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Aceh Iman Murahman di Aceh, Sabtu 25 Februari 2023.***
