RINGTIMES BALI- Penting dipahami oleh para orang tua, bahwa pola asuh dapat mempengaruhi perkembangan serta pembentukan karakter anak. Sehingga orang tua harus memberi pengasuhan yang baik agar anak dapat tumbuh menjadi karakter yang baik.
Hal ini disampaikan oleh Plt. Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan dan Pemuda Kemenko PMK Didik Suhardi di Jakarta. Menurutnya, pola asuh berperan penting mempengaruhi kualitas karakter seorang anak.
Didik menjelaskan bahwa akhir-akhir ini marak ditemukan kasus kekerasan seperti tawuran remaja. Hal ini harus menjadi perhatian bersama, khususnya orang tua, agar menerapkan pola asuh yang baik untuk menangani permasalahan tersebut.
Baca Juga: Luhut Tolak Terminal LNG di Sidakarya, Denpasar, Tiga LSM Bali Tanyakan Reputasi Humas PT DEB
Ia mengumpamakan kasus kekerasan ini sebagai fenomena gunung es, yang mana tindakan kekerasan yang dilakukan anak, bisa jadi bentuk dari kesalahan pola asuh, pola didik, maupun pola interaksi di lingkungan sekitar baik itu keluarga, pertemanan, dan sekolah.
Menurut Didik, salah satu upaya yang bisa mencegah anak menjadi pelaku kekerasan yaitu dengan pembentukan karakter yang baik sejak dini, pengoptimalan pola asuh, serta perbanyak pola interaksi positif di lingkungan anak tumbuh.
Sementara itu seorang ahli psikolog keluarga Ketti Murtini menyampaikan tiga konsep penting, untuk diterapkan dalam mengasuh anak.
Baca Juga: Dandim Gianyar Bagikan Takjil dan Buka Pusa Bersama di Yappenatim Samplangan
“Tiga konsep tersebut antara lain pola asuh otoriter, pola asuh demokrasi, dan pola asuh permisif,” ucap Ketti, dikutip dari Antara, Sabtu, 1 April 2023.