RINGTIMES BALI – Fenomena waterspout atau puting beliung yang mengangkat air di lepas Pantai Sanur, Denpasar, Bali, hampir satu tahun lalu sempat menjadi viral.
Waterspout terlihat seperti garis kecil yang memanjang dari awan turun ke permukaan air laut. Selain di Bali, fenomena waterspout ini juga sering terjadi di berbagai tempat di dunia.
Salah satu tempat yang menjadi langganan terjadinya waterspout adalah danau besar (Great Lakes) di Michigan, Amerika Serikat.
Menurut laman weather.gov, danau tersebut memiliki pengaruh besar terhadap pola cuaca setempat. Puting beliung sering terjadi saat menjelang akhir periode musim panas.
Baca Juga: 1.912 STB Didistribusikan di Denpasar Selama Awal 2023, Sasar Warga Kurang Mampu
Menurut para ahli, puting beliung tersebut didefinisikan sebagai corong yang berputar dengan kuat, ia mampu menghempaskan benda-benda yang ada di sekitarnya.
Penyebab terjadinya waterspout di lepas pantai
Pada saat cuaca cerah, putaran angin kencang dapat terjadi di atas permukaan air terbuka, seperti lepas pantai atau danau raksasa.
Puting beliung tersebut terbentuk dari permukaan air laut, berkembang dan terangkat naik ke langit. Ini disebabkan oleh suhu air yang hangat bertemu kelembaban tinggi awan.
Meski terlihat menyeramkan, akan tetapi fenomena ini tidak terjadi seperti angin tornado yang dapat memporak-porandakan suatu wilayah.
Baca Juga: Kebutuhan Pokok Alami Lonjakan Harga, Pedagang Sembako di Pasar Semarapura, Klungkung Meringis