Mengenal OCD Gangguan Kecemasan Berulang, Penyebab dan Cara Mengobatinya

- 30 Januari 2022, 11:30 WIB
Ilustrasi. Mengenal OCD, Penyebab dan Cara Mengobatinya pada Gangguan Kecemasan Berulang
Ilustrasi. Mengenal OCD, Penyebab dan Cara Mengobatinya pada Gangguan Kecemasan Berulang /PIXABAY/Anemone123

RINGTIMES BALI –  OCD (Obsessive Compulsive Disorder) adalah gangguan kecemasan berulang, yang mana seseorang secara terus menerus memiliki pikiran, gagasan, atau sensasi yang tidak inginkan.

Oleh karena itu, pengidap OCD atau gangguan kecemasan berulang, akan melakukan sesuatu secara berulang-ulang alias kompulsif.

Seseorang yang menderita OCD atau gangguan kecemasan berulang memiliki obsesi dan kompulsi atau dorongan yang secara signifikan menganggu aktivitas sehari-hari dan interaksi sosialnya.

Baca Juga: Kunci Jawaban IPA Kelas 8 Halaman 14 Semester 2 BAB 7, Struktur Kapal Laut

Obsesi yang dimaksud dalam OCD yakni pikiran yang berulang, niatan, atau bayangan imajinasi yang menyebabkan kegelisahan.

Sedangkan, yang dimaksud dengan kompulsi pada gangguan mental ini yakni tindakan atau perilaku yang dilakukan oleh pengidap sebagai respons dari pikiran-pikiran obsesif yang dirasakannya.

Definisi OCD :

Seperti yang dilansir dari penelitian Tarrini Inastyarikusuma yang berjudul Gangguan Obsesif Kompulsif Pediatrik, pengertian dari OCD adalah gangguan neuropsikiatri yang menyulitkan, menyita waktu, atau menganggu secara substansial.

Hal tersebut ditandai dengan adanya obsesi dan kompulsi berulang yang menimbulkan bahaya dan mengganggu kehidupan sehari-hari.

Tanda dan gejala pengidap OCD :

Pengidap gangguan mental ini akan cenderung memiliki beberapa tanda dan gejala seperti berikut :

(1) Mempunyai ketakutan akan kuman (penyebab penyakit) yang berlebihan.

(2) Memiliki suatu gagasan yang terlarang atau tabu.

(3) Pikirannya menjadi agresif terhadap orang lain atau diri sendiri.

(4) Suka mengatur benda-benda supaya simetris atau dalam urutan yang sempurna (menurut pikiran mereka).

Baca Juga: Download Lagu Feby Putri - Awal MP3 MP4 Beserta Lirik, Sekali Klik

Contoh perilaku dari seorang pengidap OCD antara lain :

(1) Membersihkan sesuatu secara berulang-ulang.

(2) Mengatur tata letak benda dengan suatu cara atau metodenya sendiri.

(3) Berulang kali mengecek sesuatu, semisal mengecek pintu rumah sudah terkunci atau belum, mengecek kompor gas sudah dimatikan atau belum, dan seterusnya.

Baca Juga: Wisata Hits di Bali 2022 yang Wajib Dikunjungi, Harga Murah Kualitas Mewah

Perbedaan antara seorang pengidap OCD dengan seorang yang normal namun terlalu rajin atau teliti yakni sebagai berikut :

(1) Pengidap tidak bisa mengontrol pikiran dan perilakunya, meskipun yang bersangkutan telah mengetahui bahwa pikiran dan perilakunya berlebihan.

(2) Pengidap menghabiskan waktunya minimal satu jam dalam sehari untuk berkutat pada pikiran dan perilakunya.

(3) Pengidap tidak memiliki kepuasan jangka panjang yang didapat dari memikirkan atau melakukan suatu tindakan tertentu. Kepuasan yang diperoleh hanya sesaat.

Baca Juga: Allah Itu di Mana dan Sedang Apa? Gus Baha Beri Jawaban

(4) Pengidap akan mengalami banyak masalah dalam kehidupan sehari-hari (masalah yang signifikan dikarenakan pikiran dan tindakan kompulsif yang dimiliki).

Teori penyebab OCD :

Terkait penyebab seseorang menderita OCD, sebenarnya para ahli belum menemukan kata sepakat untuk menunjukkan penyebabnya.

Namun para ahli telah menduga bahwa gangguan mental ini berkaitan dengan gangguan saraf otak.

Pengidap atau penderita OCD diketahui memiliki cara kerja dalam sistem saraf yang berbeda dengan orang pada umumnya.

Terdapat adanya indikasi ketidakseimbangan atau upnormalitas pada aktivitas neurotransmitter yang berfungsi menyalurkan sinyal diantara saraf-saraf otak.

Baca Juga: Download Lagu Photograph dari Ed Sheeran MP3 MP4, Mudah dan Gratis

Namun, pernyataan tersebut hanya salah satu dari banyaknya teori yang membahas tentang OCD.

Teori-teori dari para ahli mengenai penyebab OCD, sebagai berikut :

(1) Teori genetis, yang beranggapan bahwa penyakit ini berasal dari faktor keturunan.

(2) Teori perilaku, yang beranggapan bahwa penyakit ini terjadi pada saat pengidap mengasosiasikan suatu objek atau situasi dengan rasa takut.

(3) Teori kognitif, yang beranggapan bahwa penyakit ini terjadi saat pengidap merespon pikiran yang menganggu dengan tindakan yang berlebihan.

(4) Teori neurologis, yang beranggapan bahwa penyakit ini terjadi karena adanya upnormalitas pada neurotransmitter dalam sistem saraf otak.

Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 152, Struktur Cerita ‘Uang Sedekah Sepuluh Ribu Rupiah'

(5) Teori lingkungan, yang beranggapan bahwa penyakit ini terjadi karena stress akibat pengaruh lingkungan sekitar.

(6) Teori autoimun, yakni teori yang menganggap bahwa penyakit ini terjadi karena disebabkan oleh virus atau infeksi tertentu.

Teori lainnya yang menyangkut penyebab OCD terutama yang terjadi pada anak-anak dan remaja yakni teori yang menyatakan bahwa penyebab dari gangguan mental ini adalah disfungsi ganglia basalis, kelainan neurotransmitter, dan disfungsi neuroimun.

Cara mengobati atau terapi untuk OCD :

Cara mengobati atau terapi untuk OCD antara lain sebagai berikut :

(1) Terapi perilaku kognitif (Cognitive Behavioral Therapy atau CBT).

Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Inggris Kelas 8 SMP MTs Halaman 172 dan 177, Bagaimana Cara Membuat Pagar?

(2) Terapi SRI (Serotonin Reuptake Inhibitors).

(3) Terapi SSRI (Selective Serotonin Reuptake Inhibitors).

(4) Kombinasi dari berbagai terapi tersebut.

Itulah definisi, tanda dan gejala, teori penyebab, dan cara mengobati atau terapi untuk OCD. Semoga dapat bermanfaat.***

Editor: Annisa Fadilla


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x