RINGTIMES BALI – Asma merupakan kondisi ketika saluran udara meradang, sempit dan membengkak, dan menghasilkan lendir berlebih sehingga menyulitkan bernapas.
Asma bisa ringan atau bisa juga mengganggu aktivitas sehari-hari. Dalam beberapa kasus, kondisi ini dapat menyebabkan serangan yang mengancam jiwa.
Sebagaimana dilansir dari laman Healthline pada Sabtu, 4 September 2021 tentang tujuh faktor penyebab pemicu Asma.
Baca Juga: 5 Minuman Baik untuk Kesehatan Jantung, Salah Satunya Kopi
1. Kegemukan
Telah dibuktikan bahwa tingkat asma yang lebih tinggi pada orang dengan obesitas. Para penulis mencatat bahwa, dalam satu penelitian, anak-anak dengan obesitas yang kehilangan berat badan juga melihat perbaikan dalam gejala asma mereka.
Sekarang ada semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa kedua kondisi tersebut melibatkan respons peradangan kronis, dan ini bisa menjelaskan kaitannya.
2. Alergi
Alergi berkembang ketika tubuh seseorang menjadi peka terhadap zat tertentu. Tubuh sensitif membuat orang tersebut akan rentan terhadap reaksi alergi setiap kali mereka bersentuhan dengan zat tersebut.
Baca Juga: 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan, Lindungi Ginjal hingga Cegah Kanker
Tidak setiap orang dengan asma memiliki alergi, tetapi sering kali ada hubungan. Pada orang dengan penyakit alergi, paparan terhadap alergen tertentu dapat memicu gejala.
3. Merokok tembakau
Merokok dapat memicu gejala asma. Asma, bahkan tanpa merokok, dapat menyebabkan kerusakan pada paru-paru.
Ini dapat meningkatkan risiko mengembangkan berbagai kondisi paru yang berhubungan dengan tembakau, seperti penyakit paru obstruktif kronis, dan dapat membuat gejala lebih parah.
Baca Juga: Penyakit Gangguan Mata Serta Perawatan dan Pencegahannya, Kunci Jawaban IPA Kelas 4
4. Faktor lingkungan
Polusi udara, baik di dalam rumah maupun di luarnya, dapat memengaruhi perkembangan dan pemicu asma.
Beberapa alergen di dalam rumah yaitu:
- debu
- rambut dan bulu binatang
- asap dari pembersih dan cat rumah tangga
- kecoak
- bulu
Pemicu lain di rumah dan di luar rumah meliputi :
- serbuk sari
- polusi udara dari lalu lintas dan sumber lainnya
- ozon di permukaan tanah
Baca Juga: 7 Manfaat Daun Sirih untuk Kesehatan Tubuh
5. Tekanan
Stres dapat menimbulkan gejala asma, tetapi begitu juga beberapa emosi lainnya. Kegembiraan, kemarahan, kegembiraan, tawa, tangisan, dan reaksi emosional lainnya semuanya dapat memicu serangan asma.
Para ilmuwan juga telah menemukan bukti yang menunjukkan bahwa asma mungkin lebih mungkin terjadi pada orang dengan kondisi kesehatan mental seperti depresi.
Faktor Lain Penyebab Penyakit Asma
Faktor genetik
Ada bukti yang menunjukkan bahwa asma turun temurun dalam keluarga. Baru-baru ini, para ilmuwan telah memetakan beberapa perubahan genetik yang mungkin berperan dalam perkembangannya.
Baca Juga: 4 Efek Samping Telur, Dapat Meningkatkan Resiko Penyakit Jantung
Dalam beberapa kasus, perubahan epigenetik bertanggung jawab. Ini terjadi ketika faktor lingkungan menyebabkan gen berubah.
Faktor hormonal
Gejala asma dapat bervariasi sesuai dengan tahap reproduksi wanita dan titik dalam siklus menstruasi.
Misalnya, selama tahun reproduksinya, gejala dapat memburuk selama menstruasi, dibandingkan dengan waktu lain dalam sebulan.
Baca Juga: 5 Makanan Terbaik untuk Menjaga Kesehatan Jantung
Dokter menyebut asma perimenstrual ini. Namun, selama menopause, gejala asma dapat membaik.
Beberapa ilmuwan percaya bahwa aktivitas hormon dapat mempengaruhi aktivitas kekebalan tubuh, yang mengakibatkan hipersensitivitas di saluran udara.
Inilah yang jadi penyebab penyakit asma. Penderita asma yang terputus-putus juga mungkin hanya memiliki gejala beberapa saat.***