Infeksi Salmonella, Gejala, Penyebab, Cara Mengobati

- 2 September 2021, 12:20 WIB
Ilustrasi bakteri Salmonella.
Ilustrasi bakteri Salmonella. /PIXABAY/Geralt

RINGTIMES BALI – Salmonella adalah suatu penyakit infeksi baru yang disebabkan oleh bakteri Salmonella dan bisa terjadi akibat mengonsumsi makanan atau air yang telah terkontaminasi tinja yang terinfeksi bakteri ini.

Infeksi Salmonella gastrointestinal merupakan salah satu jenis infeksi atau keracunan makanan yang paling umum terjadi.

Sebagaimana dilansir dari laman Healthline pada Kamis, 2 September 2021 tentang penyebab infeksi Salmonella, gejala, cara megobati hingga cara mencegahnya.

Baca Juga: 7 Manfaat Daun Sirih untuk Kesehatan Tubuh

Penyebab infeksi Salmonella

Penyebab infeksi Salmonella adalah makan makanan atau minum air yang terkontaminasi spesies tertentu dari bakteri Salmonella.

Biasanya bakteri ini berasal dari makan makanan mentah atau makanan jadi yang ditangani oleh orang lain.

Proses memasak secara benar sebenarnya dapat membunuh bakteri Salmonella pada makanan atau air yang akan dikonsumsi.

Baca Juga: Skincare Alami untuk Kesehatan dan Kecantikan Menurut dr Zaidul Akbar

Jadi seseorang menjadi berisiko terkena infeksi bakteri ini apabila mengonsumsi makanan mentah, setengah matang, atau dimasak kurang benar.

Salmonella sering menyebar ketika orang tidak mencuci tangan setelah menggunakan toilet atau sudah mencuci tangan tapi tidak benar.

Penyakit ini juga dapat ditularkan melalui penanganan hewan peliharaan, terutama reptil dan burung.

Baca Juga: Hati-hati Sering Gunakan Sabun Anti Bakteri Saat Mandi, Para Ahli Beri Peringatan

Infeksi atau keracunan makanan salmonella pada umumnya disebabkan oleh konsumsi bahan makanan berikut:

  • Ayam kurang matang, bebek, atau unggas lainnya
  • Telur setengah matang
  • Susu atau jus yang tidak dipasteurisasi
  • Buah-buahan mentah, sayuran, atau kacang-kacangan yang terkontaminasi.

Gejala infeksi Salmonella

Gejala keracunan makanan Salmonella sering kali datang dengan cepat, yakni biasanya dalam waktu 8 hingga 72 jam setelah mengonsumsi makanan atau air yang terkontaminasi dan gejala bisa agresif dan bisa berlangsung hingga 48 jam.

Baca Juga: Khasiat Air Kelapa Tua untuk Kesehatan Jantung Menurut dr Zaidul Akbar

Gejala infeksi Salmonella khas selama tahap akut ini meliputi:

  • Sakit perut, kram perut, atau nyeri tekan pada perut
  • Badan menggigil atau panas dingin
  • Dare
  • Demam
  • Nyeri otot
  • Mual
  • Muntah
  • Tanda-tanda dehidrasi, seperti urine sedikit atau berwarna gelap, mulut kering, dan energi rendah.
  • BAB berdarah

 Baca Juga: 4 Bahaya Mandi Setelah Beraktivitas, Berdampak Buruk Bagi Kesehatan

Dehidrasi akibat diare merupakan masalah serius, terutama pada anak-anak dan bayi.

Anak yang masih sangat kecil bisa mengalami dehidrasi parah hanya dalam satu hari. Ini bisa menyebabkan kematian.

Diagnosis infeksi Salmonella

Untuk mendiagnosi infeksi Salmonella, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik. Dokter mungkin memeriksa apakah perut pasien terasa empuk.

Dokter mungkin juga mencari ruam dengan bintik-bintik merah muda kecil di kulit pasien.

Jika bintik-bintik ini disertai demam tinggi, hal itu bisa mengindikasikan bentuk infeksi Salmonella serius yang disebut demam tifoid.

Baca Juga: 6 Manfaat Buah Sawo Bagi Kesehatan, Sehatkan Tulang dan Gigi

Selain itu, dokter mungkin akan melakukan tes darah atau kultur feses. Tes ini untuk mencari bukti dan sampel sebenarnya dari bakteri Salmonella di tubuh pasien.

Cara mengobati infeksi Salmonella

Pengobatan utama untuk infeksi Salmonella adalah mengganti cairan dan elektrolit yang hilang saat penderita mengalami diare dan orang dewasa harus banyak minum air putih.

Untuk penanganan pada anak-anak, dokter anak mungkin akan menyarankan minuman rehidrasi khusus untuk anak-anak.

Baca Juga: 7 Jenis Buah yang Dapat Merusak Ginjal, Hindari Konsumsi Pisang Berlebih

Selain menambah asupan air, penderita infeksi Salmonella juga perlu mengubah pola makan dengan hanya memasukkan makanan yang mudah dicerna.

Penderita harus menghindari produk susu dan banyak istirahat. Ini memungkinkan tubuh untuk melawan infeksi.

Biasanya, antibiotik dan obat untuk menghentikan diare bagi penderita infeksi Salmonella tidak disarankan.

Baca Juga: 4 Cara Menjaga Kesehatan Paru-paru Secara Alami Menurut dr Saddam Ismail

Cara mencegah infeksi Salmonella

Untuk membantu mencegah keracunan makanan salmonella, siapa saja disarankan untuk melakukan beberapa hal berikut:

  • Tangani makanan dengan benar. Masak makanan ke suhu internal yang direkomendasikan
  • Bersihkan tempat memasak sebelum dan sesudah menyiapkan makanan berisiko tinggi
  • Cuci tangan dengan bersih (terutama saat menangani telur atau unggas)
  • Gunakan peralatan terpisah untuk makanan mentah dan matang
  • Simpan makanan di lemari es sebelum di masak.

Jika memiliki reptil atau burung, seseorang sebaiknya mengenakan sarung tangan atau cuci tangan hingga bersih setelah menangani hewan peliharaan.

Orang yang mengidap infeksi Salmonella dan bekerja di industri jasa makanan tidak boleh kembali bekerja sampai mereka tidak mengalami diare setidaknya selama 48 jam.***

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: Healthline


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah