Dokter Sebut Ibu Hamil Pengidap Diabetes Melitus Perlu Penanganan Khusus

7 Juni 2023, 13:37 WIB
ibu hamil /Pixabay/Anastasiia Chepinska/

RINGTIMES BALI- Dokter spesialis penyakit dalam konsultan endokrin metabolik diabetes Dr. dr. Yuanita Asri Langi, menjelaskan bahwa ibu hamil dengan diabetes, perlu penanganan khusus.

Hal tersebut dikatakan Yuanita karena, gula darah yang tinggi pada pasien diabetes khususnya pada ibu hamil, dapat mempengaruhi kehamilannya.

“Aliran darah pada ibu yang diabetes melitus dengan kadar gula yang tinggi, akan mempengaruhi proses kehamilan dan proses bayi di dalam kandungan,” ucap Yuanita, dikutip dari Antara, Rabu 7 Juni 2023.

Maka dari itu, lanjut Yuanita, ibu hamil dengan diabetes melitus butuh penanganan lebih dan secara khusus.

Yuanita mengatakan bahwa, terdapat dua jenis diabetes pada ibu hamil, yaitu diabetes melitus gestasional (DMG) dan diabetes melitus hamil (DMH).

DMH yakni ketika seorang wanita sudah didiagnosis menderita diabetes melitus lalu hamil. Sedangkan DMG adalah ketika seorang wanita yang belum pernah didiagnosa menderita diabetes melitus, kemudian ketika hamil, didapatkan bahwa kadar gulanya lebih dari normal.

Menurut Yuanita, baik itu DMG maupun DMH, perlu penanganan lebih khusus. Hal ini karena kadar glukosa yang tinggi akan mempengaruhi fungsi serta perkembangan plasenta. Padahal plasenta merupakan bagian penting, yang mengatur nutrisi dan hal-hal penting lainnya untuk janin.

Yuanita menegaskan bahwa, bagi wanita yang sudah terdiagnosis mengidap diabetes melitus sebelum hamil, ada baiknya jika kehamilannya direncanakan dengan baik, agar tubuh ibu siap menjalani masa kehamilan.

Jadi, lanjut Yuanita, diusahakan sel sperma bertemu dengan sel telur saat kondisi atau kadar gula darah ibu sedang dalam keadaan baik dan normal.

Perencanaan kehamilan bagi wanita dengan diabetes melitus, ada tiga tahap pengelolaan kesehatan, mulai dari sebelum pembuahan (pra konsepsi), selama hamil (antenatal), dan setelah melahirkan (post partum).

Sedangkan untuk yang DMG, menurut Yuanita, kondisi tersebut berdampak buruk bagi ibu maupun bayi dalam kandungan.

Dampak jangka pendeknya adalah eklamasi atau preeklamasi, serta sulit saat melahirkan, sedangkan untuk jangka panjangnya yakni pada kehamilan selanjutnya, dan juga risiko mengidap diabetes melitus tipe 2, hingga penyakit jantung koroner.

Penatalaksanaan diabetes pada ibu hamil adalah dengan terapi nutrisi medis, yakni melalui pengaturan asupan nutrisi, latihan fisik rutin, pemantauan glukosa, hingga pengendalian peningkatan berat badan saat hamil.***

Baca Juga: Cegah Anak Stunting dan Jaga Nutrisi Ibu Hamil, Nyonya Seniasih Giri Prasta Membumikan Budaya GEMARIKAN

Editor: Dian Effendi

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler