Tips Mencukupi Kebutuhan Mineral Saat Beraktivitas Fisik di Bulan Ramadhan

25 Maret 2023, 06:45 WIB
Ilustrasi aktivitas saat berpuasa. /PIXABAY/maxmann

RINGTIMES BALI – Sangat penting untuk menjaga tubuh tetap fit dan bertenaga saat berpuasa selama satu bulan penuh.

Ada beberapa tips untuk menjaga tubuh agar fit bagi Anda yang tetap bekerja fisik.

Setiap hari, tubuh membutuhkan mineral dalam bentuk ion untuk menyeimbangkan cairan agar tidak terjadi dehidrasi yang berdampak buruk.

Ketika berbuka puasa, Anda dapat mengonsumsi cairan yang kaya akan isotonik dan energi positif untuk tubuh. Salah satunya yaitu sport drink, produk khusus cairan olahraga.

Baca Juga: Manfaat dan Efek Samping Konsumsi Teh Setelah Makan yang Perlu Anda Tahu

Kandungan yang ada di dalam minuman isotonik dapat menggantikan cairan tubuh yang terkuras selama menjalani aktivitas sepanjang hari. 

Dengan mengonsumsi cairan isotonik, tubuh Anda akan tetap bertenaga dan dapat terbangun esok hari dalam keadaan segar bugar, tidak lemas, atau mengantuk.

Sport drink memiliki kandungan elektrolit (ion positif dan negatif) yang sangat mirip dengan cairan tubuh. Oleh karenanya, ini dapat menjadi solusi bagi Anda yang lemas saat sahur.

Baca Juga: Resep Cara Membuat Kolak Roti Tawar, Enak buat Buka Puasa

Penuhi Kebutuhan Mineral dalam Tubuh Sehari-hari

Tubuh manusia memiliki kandungan mineral dengan ragam jenis dan fungsinya, seperti natrium yang berfungsi untuk menyeimbangkan kadar asam dan basa.

Selain itu, ada zat klorida yang memiliki peran untuk menjaga keasaman darah dan proses pencernaan. Lalu kalium yang mengatur volume cairan serta menjaga sel.

Cairan elektrolit yang mengandung mineral-mineral tersebut akan keluar bersama keringat saat seseorang melakukan aktivitas pekerjaannya setiap hari.

Baca Juga: Niat Puasa Bulan Ramadan Lengkap Arab, Latin, dan Terjemahan

Menggantikan cairan dengan isotonik memang pilihan yang tepat, akan tetapi penting untuk meninjau apakah komposisi minuman tersebut halal dan aman.

Terkait kehalalannya, ditentukan melalui bahan baku proses pemutihan. Apakah bahan baku memakai arang aktif atau resin penukar ion.

Apabila bahan baku pemutihan memakai kelapa, serbuk gergaji atau sejenisnya, kemungkinan besar layak untuk konsumsi. Akan tetapi jika memakai bahan hewani, maka perlu diteliti lebih lanjut.***

Editor: Yunita Amelia Rahma

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler