Waspada! Gunakan Headphone dengan Volume Tinggi dapat Sebabkan Gangguan Pendengaran, Simak Selengkapnya Disini

12 Maret 2023, 10:40 WIB
Ilustrasi pengunaan headphone dapat sebabkan gangguan pendengaran /Freepik/DCStudio/

RINGTIMES BALI - Penggunaan headphone atau disebut juga peranti dengar dengan volume terlalu tinggi, dapat picu munculnya masalah kesehatan seperti gangguan pendengaran, dalam hal ini penurunan pendengaran, yang merupakan tanda awal gejala tinnitus atau telinga berdenging.

Dokter spesialis telinga, hidung, tenggorokan dr. Jenny Bashiruddin Sp. THT-KL(K) dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta, menyarankan untuk menggunakan headphone, dengan volume sesuai standar.

Volume standat penggunaan headphone yaitu sekitar 60 persen, dengan durasi penggunaan sebaiknya tidak lebih dari 60 menit.

Baca Juga: Pentingnya Kontrol Metabolik Bagi Anak Penderita Diabetes

“Volumenya sebaiknya 60 persen jadi jangan besar-besar, kemudian durasinya biasanya 60 menit, sehingga sudah 60 menit kita istirahat dulu sebentar baru nanti boleh dipakai lagi,” ucap dr. Jenny Bashiruddin dilansir dari Antara News Minggu, 12 Maret 2023.

Dalam diskusi mengenai tinnitus pada 10 Maret 2023, ia juga mengatakan sebaiknya suara yang didengar melalui headphone tidak boleh lebih dari 85 desibel.

Selain itu, jika bekerja pada tempat yang berisiko suara bising, maka wajib gunakan headphone berstandar khusus untuk melindungi pendengaran.

Baca Juga: Cara Cegah Penyakit Ginjal Kronik Menurut Ahli Gizi

Selanjutnya tak lupa ia mengingatkan anak muda yang sering menonton konser, agar lebih waspada terhadap timbulnya gejala tinnitus akibat dari paparan suara bising di konser, baik itu melalui speaker maupun pengeras suara.

“Sudah beberapa kali kejadian pasien habis nonton konser tiba-tiba telinganya berdenging, itu akan terjadi kerusakan di sel rambut yang disebut sebagai trauma akustik, jadi nonton konser hati-hati jangan terlalu dekat dengan speakernya,” ujar Jenny Bashiruddin.

Jika berdiri berada pada posisi yang terlalu dekat dengan speaker atau pengeras suara, maka sebaiknya menggunakan earplug atau alat pelindung telinga.

Selain itu, ia mengatakan bahwa, keluhan tinnitus atau telinga berdenging tidak hanya dari paparan suara bising.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Makanan Pengganti Nasi Jika Anda Mulai Jenuh

Tidak jarang, ia mendapat pasien yang mengeluh telinga berdenging disebabkan masalah fisiologis seperti stress dan kelelahan.

Sehingga, ketika ada pasien yang mengeluh ada gangguan pendengaran atau bunyi berdenging di telinga, maka sebaiknya segera melakukan tes audiometri.

Tes audiometri dilakukan untuk melihat frekuensi yang ditimbulkan dari gangguan pendengaran tersebut.

Jika didapati frekuensi sebesar 4000 maka akan dilakukan dengan pemeriksaan lebih lanjut.

Baca Juga: Seberapa Banyak Takaran Gula yang Dikatakan Berlebihan untuk Konsumsi Setiap Hari?

Sementara itu, Jenny mengatakan untuk mengatasi suara denging di telinga bisa dilakukan terapi mandiri di rumah.

Caranya dengan mendengarkan music atau bunyi-bunyian (white noise) pada volume kecil dan cobalah untuk fokus dengan bunyi atau suara tersebut.

Selain itu, penggunaan alat semprot hidung akan membantu membuka kembali jalur pendengaran.***

Cek berita lainnya dari Ringtimes Bali dengan KLIK DI SINI.

 

Editor: Jero Kadek Wahyu Baratha

Tags

Terkini

Terpopuler