8 Penyebab Puting Payudara Mengeras, Salah Satunya Tanda Kehamilan

- 3 Maret 2021, 05:15 WIB
Salah Satu Penyebab Puting Payudara Mengeras yaitu Tanda Kehamilan.
Salah Satu Penyebab Puting Payudara Mengeras yaitu Tanda Kehamilan. /Photo by Caroline Hernandez / Unsplash/

RINGTIMES BALI - Puting payudara mengeras adalah hal yang normal. Karena saraf di puting bereaksi terhadap rangsangan, baik fisik maupun psikologis. Puting payudara mengeras juga dapat menjadi tanda kehamilan.

Pikiran yang membangkitkan gairah, perubahan suhu, atau kain kemeja menyentuh kulit sekali pun, dapat menyebabkan salah satu atau kedua puting menjadi ereksi.

Namun, ada beberapa masalah kesehatan mendasar yang juga dapat menyebabkan puting menjadi keras. Dilansir Ringtimesbali.com dari laman Healthline, berikut beberapa hal yang menyebabkan puting mengeras:

Baca Juga: ShopeePay dan Kitabisa.com Berbagi Kebahagiaan di Bulan Kasih Sayang Melalui Gerobak Usaha

1. Alergi

Terkadang, produk yang digunakan pada payudara kita bisa membuat puting kita keras. Kemungkinan besar karena memiliki alergi.

Sabun, gel mandi, dan lotion dapat memicu reaksi alergi. Begitu juga dengan deterjen dan kain tertentu.

Kekerasan pada puting susu hanyalah salah satu tanda alergi atau sensitivitas. Adapun gejala lain yang harus perhatikan meliputi:

  • Kemerahan
  • Gatal
  • Pecah-pecah
  • Ruam

Baca Juga: 7 Penyebab Nyeri Payudara, Nomor 3 Perlu Diwaspadai

2. Ovulasi

Sebenarnya, ovulasi berbeda untuk setiap wanita. Tidak semua orang akan mengalami gejala umum yang menandakan sedang berovulasi.

Nyeri payudara adalah salah satu tandanya, dan itu bisa membuat puting mengeras. Hal itu terjadi karena lonjakan kadar estrogen.

Cara lain untuk mengetahui bahwa sedang berovulasi yaitu:

  • Perubahan cairan serviks
  • Perubahan posisi atau kekencangan serviks
  • Sedikit penurunan suhu tubuh anda saat istirahat
  • Bercak cahaya
  • Nyeri panggul atau kram
  • Kembung
  • Peningkatan libido

3. Kehamilan

Hormon yang berfluktuasi dan peningkatan suplai darah dapat menyebabkan payudara rusak.

Puting akan lebih menonjol dan tumbuh lebih besar. Karena perubahan payudara dan kehamilan berjalan seiring.

Baca Juga: Simak 7 Kebiasaan Sederhana Pencegah Kanker Payudara

Selama masa kehamilan, bisa juga mengalami hal-hal berikut:

  • Payudara dan areola menjadi lebih besar
  • Areola menjadi lebih gelap
  • Payudara terasa lembut dan sensitif
  • Cairan kental kekuningan yang dikenal sebagai kolostrum bocor dari payudara

4. Perimenopause

Terdapat begitu banyak perubahan yang dialami tubuh selama perimenopause dan menopause. Nyeri payudara adalah tanda umum perimenopause.

Hal tersebut karena kadar estrogen menurun saat mendekati menopause. Mungkin juga puting menjadi keras karena ada perubahan pada payudara saat mendekati menopause.

Baca Juga: 4 Tanda Kelainan Pada Payudara Wanita yang Wajib Diketahui

Selain itu, berikut hal-hal yang mungkin terjadi ketika perimenopause dan menopause:

  • Periode tidak teratur
  • Masalah tidur
  • Hot flashes
  • Perubahan mood
  • Kekeringan vagina
  • Masalah kencing
  • Perubahan dalam dorongan seks
  • Kesuburan menurun

5. Postmenstrual Syndrome

Sindrom pascamenstruasi mirip dengan sindrom pramenstruasi (PMS). Banyak gejala yang sama, termasuk payudara bengkak dan nyeri. Bagi beberapa wanita, puting juga sesekali mengeras.

Selama sindrom pascamenstruasi, mungkin juga mengalami perubahan yang sama pada suasana hati, perilaku, dan nafsu makan.

Baca Juga: 6 Makanan Penyebab Kanker Payudara, Segera Waspadai

Selain itu, ketika pascamenstruasi, bisa juga mengalami hal-hal berikut ini:

  • Nyeri otot
  • Kembung
  • Merasa lelah
  • Mengalami kekurangan energi
  • Sakit kepala
  • Kram
  • Dorongan seks rendah
  • Sembelit atau diare
  • Jerawat kambuh
  • Mengidam makanan

6. Mastitis

Puting bisa menjadi keras saat bayi menyusu karena rangsangan. Namun puting keras saat menyusui juga bisa jadi tanda mastitis.

Faktanya, menyusui adalah salah satu penyebab paling umum dari infeksi jaringan payudara pada ibu.

Mastitis biasanya terjadi pada ibu menyusui pada masa-masa awal persalinan, baik karena saluran ASI yang tersumbat maupun bakteri yang menyelinap ke payudara melalui puting yang pecah-pecah.

Baca Juga: 16 Manfaat Tidur Tanpa Bra, Salah Satunya Kurangi Risiko Kanker Payudara

7. Breast Abscess

Bakteri yang masuk ke payudara baik melalui puting yang retak atau tertusuk dapat menyebabkan penumpukan nanah, yang menyebabkan abses payudara.

Kondisi tersebut adalah kondisi yang sangat menyakitkan yang bisa memicu puting keras. Abses biasanya terbentuk di payudara saat mastitis tidak diobati.

Tanda-tanda lain abses payudara yang harus diwaspadai, antara lain:

  • Payudara lembut, merah, panas, dan nyeri
  • Demam
  • Nyeri otot
  • Kekurangan energi
  • Mual
  • Sakit kepala

Baca Juga: 9 Makanan yang Mencegah Kanker Payudara, Segera Makan Buah dan Sayuran Berikut

8. Bergairah

Puting susu adalah salah satunya zona sensitif seksual untuk banyak wanita. Sensasi kesemutan yang dirasakan oleh puting berjalan ke bagian otak yang sama dengan tempat menerima sinyal dari alat kelamin.

Saat merangsang puting, saraf memberi tahu otot-otot di area tersebut untuk berkontraksi, sehingga mengeraskan puting. Puting juga bisa menjadi ereksi saat memiliki pikiran yang membangkitkan gairah seksual.

Tentu saja, mengerasnya puting susu hanyalah salah satu gejala gairah. Adapun hal lain yang manunjukkan bahwa sedang bergairah, antara lain:

  • Jantung berdebar lebih cepat
  • Bernapas lebih cepat
  • Badan menjadi memerah
  • Vagina menjadi basah atau bengkak

Baca Juga: 6 Makanan Pembakar Lemak dengan Cepat Bagi Pelaku Diet, Salah Satunya Cabai

Jika puting mengeras disebabkan oleh kondisi seperti PMS atau sindrom pascamenstruasi, menopause, atau alergi, kemungkinan bisa diatasi sendiri.

Tetapi jika puting mengeras terjadi dengan gejala lain, seperti nyeri atau keluarnya cairan, sangat disarankan untuk segera konsultasi ke dokter.***

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: Healthline


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah