Ini Beda Gejala Stroke pada Wanita dan Pria, Cari Tahu Pencegahannya

- 16 Desember 2020, 21:58 WIB
Ini Beda Gejala Stroke pada Wanita dan Pria, Cari Tahu Pencegahannya.
Ini Beda Gejala Stroke pada Wanita dan Pria, Cari Tahu Pencegahannya. /Pexels/Andrea Piacquadio

RINGTIMES BALI - Stroke digolongkan sebagai penyebab kematian kedua dan penyebab utama ketiga dari kecacatan di seluruh dunia, menurut world organization health (WHO).

Diperkirakan bahwa 70 persen dari stroke dan 87 persen kematian yang disebabkan oleh stroke dan tahun kehidupan yang disesuaikan dengan kecacatan lazim terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Stroke terjadi ketika pembuluh darah di otak pecah dan berdarah atau ketika ada penurunan suplai darah ke bagian otak, yang mencegah jaringan otak menerima oksigen.

Baca Juga: Penyaluran Bantuan Subsidi Gaji Belum 100 Persen, Cek Lagi Data Anda, Ini Alasan BSU Belum Cair

Hal ini menyebabkan kerusakan pada sel dan jaringan otak dan mereka mulai mati dalam beberapa menit. Penyebab stroke tergantung pada jenis stroke, yaitu stroke iskemik, hemoragik dan transient ischemic attack (TIA).

Stroke iskemik merupakan jenis stroke yang paling umum. Kondisi ini terjadi ketika arteri yang memasok darah ke otak terganggu atau tersumbat, karena pembentukan plak atau pembekuan darah di arteri.

Menurut centers for disease control and prevention (CDC), 87 persen jenis stroke yang terjadi adalah stroke iskemik.

Baca Juga: Uji Vaksin Sinovac Banyak Disorot Masyarakat, Begini Tanggapan BPOM

Beberapa kondisi kesehatan juga dapat meningkatkan risiko stroke, di antaranya tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, gangguan jantung, cacat katup jantung, penyakit sel sabit, dan diabetes.

Stroke hemoragik merupakan jenis stroke ini terjadi ketika arteri pecah atau bocor sehingga menyebabkan kebocoran darah yang menciptakan tekanan berlebih pada sel dan jaringan otak yang akhirnya merusaknya.

Kondisi medis yang menyebabkan stroke hemoragik termasuk aneurisma (pembesaran arteri yang melemah), tekanan darah tinggi, trauma, dan pengobatan berlebihan dengan pengencer darah.

Baca Juga: Cara Dapat Bantuan Rp1 Juta dari PIP Kemdikbud, Daftar ke Sini Ajukan Namamu

Serangan iskemik transien (TIA) yang juga dikenal sebagai mini-stroke terjadi ketika aliran darah ke otak tersumbat sementara, biasanya tidak lebih dari 5 menit.

Jenis stroke ini merupakan tanda peringatan stroke di masa depan. Paling sering, pembekuan darah menyebabkan serangan iskemik sementara (TIA).

Gejala Stroke

  • Kelumpuhan
  • Kebingungan
  • Ucapan cadel
  • Mati rasa atau kelemahan pada lengan, wajah, dan tungkai.
  • Kesulitan berbicara
  • Kesulitan berjalan
  • Masalah penglihatan
  • Pusing
  • Kehilangan keseimbangan atau koordinasi
  • Sakit kepala mendadak yang parah

Baca Juga: Produktifitas Meningkat, Zodiak Ini Harus Tetap Bersikap Tenang

Stroke pada pria menurut centers for disease control and prevention (CDC), stroke adalah penyebab kematian kelima pada pria.

Hal ini juga merupakan penyebab utama kecacatan yang sebagian besar menyerang pria berusia di bawah 44 tahun dibandingkan dengan wanita. Gejala stroke pada pria termasuk bicara cadel, kelemahan otot dan terkulai di satu sisi wajah.

Di sisi lain, stroke pada wanita stroke adalah penyebab utama kematian keempat pada wanita menurut CDC. Gejalanya meliputi nyeri, halusinasi, kelemahan umum, mual atau muntah, kejang, pingsan, sesak napas, kebingungan, dan perubahan perilaku yang tiba-tiba.

Baca Juga: Memburuk, Zodiak Ini Wajib Hidup Bersih dan Makan Makanan Bergizi untuk Memulihkan Kesehatan

Faktor risiko stroke

  • Riwayat keluarga
  • Seks
  • Umur
  • Ras dan etnis
  • Kurang olahraga
  • Diet tidak sehat atau makan tinggi garam, lemak jenuh, lemak trans, dan kolesterol
  • Konsumsi alkohol berlebihan
  • Penggunaan tembakau

Baca Juga: Selain Mencegah Kanker, Nanas Dapat Sebabkan Keguguran dan Efek Berbahaya Lainnya

Komplikasi stroke

  • Kelumpuhan
  • Kehilangan ingatan
  • Kesulitan berbicara atau menelan
  • Rasa sakit
  • Masalah emosional
  • Perubahan perilaku

Baca Juga: Simak, Ini Keutamaan Tafsir Bacaan Surat Al Fatihah Ayat 1-7

Cara untuk mendeteksi stroke adalah dengan melakukan tes tertentu diantaranya,

  • Tes darah, tes ini dilakukan untuk membantu memeriksa kadar gula dalam darah, seberapa cepat pembekuan darah apabila mengalami infeksi dan kadar trombosit.
  • MRI dan CT scan, tes MRI scan ini dapat membantu mendeteksi jaringan dan sel otak yang rusak. Di sisi lain, CT scan akan menunjukkan gambaran otak yang jelas yang menunjukkan adanya pendarahan di otak.
  • Ekokardiogram, tes ini dapat membantu mendeteksi gumpalan di jantung yang mungkin menyebar ke otak dan menyebabkan stroke.
  • Ultrasonografi karotis, tes ini menunjukkan penumpukan timbunan lemak (plak) dan suplai darah di arteri karotis.
  • Angiogram serebral, tes ini menunjukkan apakah ada arteri yang tersumbat di otak dan leher.

Baca Juga: Selain Mencegah Kanker, Nanas Dapat Sebabkan Keguguran dan Efek Berbahaya Lainnya

Pencegahan Stroke

  • Pertahankan berat badan yang sehat
  • Tetap aktif secara fisik
  • Makan buah dan sayur, makanan rendah jenuh dan lemak trans
  • Konsumsi alkohol secukupnya
  • Berhenti merokok
  • Kelola diabetes
  • Mengontrol tekanan darah tinggi.***

Editor: Dian Effendi

Sumber: Boldsky


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x